Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2024

Malam Tadi

Gambar
Malam ini dua temanku, Cakson dan Isma, menelepon dan mengucapkan selamat ulang tahun. Aku memang menantikannya, dan aku senang mereka melakukannya. Kita bertelepon selama tiga jam, dan aku berupaya sejujur mungkin menjawab pertanyaan mereka. Dalam beberapa hal kita berdebat, dan sepertinya kita memang tidak banyak saling bersepakat satu sama lain. Beberapa hal mungkin karena ego personal, dan dalam sebagian besar memang kita hidup dengan cara masing-masing. Aku senang dengan pertemanan ini, serasa sebagai anugerah dalam “kesunyianku”, dan kita adalah tiga orang buta yang terus berdebat soal arah mata angin. Bersama mereka aku belajar bahwa cinta  tak mesti harus bersama, cinta juga tak harus sepakat, tapi cinta selalu menghubungkan, sebab cinta selalu merindukan. Semoga pelajaran cinta ini berguna untuk menghubungkan kepada yang selama ini tak terhubung.

Cermin

Gambar
Bagaimana caraku bercermin Untuk melihat diriku Untuk mengenal wajah yang ada Untuk menyadari ruang dan waktu   Kupikirkan cermin sejak malam tadi. Sejak mendengar kata itu, yang diucapkan dengan penuh pengertian. Cermin bisa hadir dalam kenangan. Bisa juga dari suara dan citra kehidupan. Aku bertanya lagi, apa yang kucari dalam cermin? Kujawab; “Diriku” Mengapa aku harus bercermin? “sebab aku ingin hidup. Ingin menjadi manusia , menjadi hamba, menjadi sebutir debu dalam semesta.” “aku ingin lebih sederhana” afinitas