Postingan

Menampilkan postingan dengan label Hai Blog

Apologi Kemarin

Gambar
Hai blog Aku terlalu malas akhir-akhir ini. Eh, bukan. Aku memang selalu malas. Aku mau bilang kalau aku baru merilis blog baru kemarin. Namanya kotakpandora.com, blog yang memberikan ulasan pada buku dan prosa pribadi. Aku merasa cukup serius dalam memulainya, tapi kini masih belum ada postingan lagi. Aku masih belum ada fokus untuk membuat tulisan. Beberapa tulisan soal ulasan buku sudah kugarap namun belum selesai. Begitu pun dengan cerita pendek, saat ini masih ada dua tema yang masih dalam pengembangan ide. Aku belum menyelesaikannya bukan karena aku sibuk, karena jelas itu alasan yang konyol. Yang sebenarnya adalah, aku belum menyelesaikannya sebab semangat dan konsentrasiku untuk fokus lagi dalam hal itu berkurang. Kesibukan akhir-akhir ini benar-benar tak bisa untuk dibuat alasan. Kalo boleh jujur, aku merasa pikiranku meredup. Aku tumpul dalam membangun perspektif untuk dijadikan ide tulisan. Semuanya berjalan lempeng-lempeng saja bagiku, tak ada yang mampu kurefleksik...

Hai Blog

Gambar
"Yang terkuat dari semua prajurit adalah keduanya; Waktu dan kesabaran." Leo Tolstoy(War And Peace) Hai blog Akhir-akhir ini, semangat untuk bercerita mulai tumbuh kembali. Aku merasa perlu menulis untuk melakukan sesuatu yang kuinginkan. Bukan karena kesepian, atau karena ada sesuatu yang ingin aku ungkapkan atau kurefleksikan. Lebih karena aku merasa harus memberikan waktuku untuk menulis. Terserah apa yang akan ditulis. Persetan dengan apa yang akan di-celoteh-kan. Aku hanya ingin memberikan diriku untuk pekerjaan ini. Tahukah kamu apa yang membuat hidup ini bermakna? Aku merasa tak memiliki jawabannya. Kukira pertanyaan itu hanya untuk rumput yang bergoyang, layaknya lagu Ebiet GAD. Tapi aku tergelitik pada suatu buku yang memperdebatkan soal makna dan kebijaksanaan. Ternyata dua hal itu punya dimensi yang berbeda. Orang yang belajar banyak ilmu kebijaksanaan belum tentu bermakna hidupnya, begitu pun sebaliknya. Mereka yang hidupnya bermakna tidak mesti banyak bel...

Empat Kali Nonton Film Di Bioskop Dan Dibayari

Gambar
Film   Bioskop Aku berani bilang bahwa diriku pecinta film, tapi aku sama sekali bukan pecinta bioskop. Lebih banyak waktu kuhabiskan untuk nonton film di laptop, handphone, dan kali ini tablet. Ya, sampai detik ini aku masih begitu familiar dengan film bajakan. Masih menonton film di situs bajakan di internet. Rasanya aku masih belum berada pada level berlangganan nonton film secara legal, hanya beberapa waktu aku bisa mendapatkannya dari langganan kuota internet. Sisanya adalah hasil dari berselancar di beberapa situs bajakan. Aku tak punya pembelaan diri atas ini, anggap saja ini dosa kecilku yang sampai detik ini belum juga kutuntaskan. Aku tahu beberapa tokoh legendaris dunia film, sebagian kecil tokoh Indonesia, sebagian besar adalah tokoh mancanegara. Sebut saja Robert D Niro, Tom Hank, John Travolta, Michel Yeoh, Chu Yun Fat, Helen Miren, Engelina Joly, dan juga Monica Belucci. Namun di antara banyak tokoh terkenal yang kutahu, tokoh film favoritku saat ini adalah Denze...

Yang Berlalu

Gambar
Hai blog Selamat tahun baru, untukku, dan juga untukmu Senang sekali bisa bangun pagi di awal tahun ini. Walau tak sepagi yang seidealnya, tapi ini tetaplah pencapaian pertama dan terbaik di tahun ini. Semoga bulan-bulan penuh insomnia segera berakhir. Semoga hari yang segar dan tatapan cerah bisa terus berlangsung. Tadi malam aku tidak ikut neko-neko. Ada yang mengajak bebakaran , tapi aku tidak berminat. Bukan karena aku tak suka, tapi karena merasa tak perlu. Aku duduk dan membaca buku Takdir Pangeran Diponegoro. Buku yang sudah kubeli dua inggu lalu, namun tak kunjung kubaca. Sebab antrean buku lain masih ada. Sebab aku lambat dalam membaca buku. Yah , perlu diakui begitu memang. Dua hari kemarin aku menelefon rumah. Satu hal yang jarang dan juga enggan kulakukan. Aku memutuskannya sebab dorongan hati. Awalnya aku ingin ngomong semua hal, tentang kekecewaan, tentang sakit hati dan rasa benci, tapi tak sedramatis itu yang terjadi. Aku bicara basa-basi, dan pada titik tertentu ...

Bahagia Terasa Mudah Dengan Itu

Gambar
Hai Blog Ini sudah jam enam pagi. Aku beranjak ke kantor untuk menulis entah apa. Sebab sedari malam aku tak bisa tidur. Padahal waktu tidurku tidak banyak kemarin. Aku hanya tidur jam satu siang sampai jam empat sore. Kemudian kesirep beberapa menit pada jam 8 malam. Setelah itu malah tak ada rasa mengantuk. Sudah kucoba untuk rebahan, mematikan lampu dan terus memejamkan mata, tapi tetap ada kesadaran. Pada akhirnya membuka ponsel lagi, dan meliat video sampai pagi. Mungkin karena aku tak disiplin sejak awal. Tak mau meninggalkan gawai saat mau tidur. terus berpikir untuk menonton sampai bosan, dan berharap kebosanan itu akan membuatku tertidur. Pada kenyataannya tidak. Kebosananku malah banyak termanipulasi oleh gawai tersebut. Semakin lama aku menonton, semakin aku penasaran untuk menonton lagi, dan lagi. Dengan pasrah, aku menawarkan diri untuk menjadi komoditas aplikasi media yang menjual tempat iklan. Ah, bodoh sekali. Padahal masih ada beberapa buku yang belum kuselesaika...

Masih Emosional Dalam Bercerita

Gambar
Hai blog Sekitar jam 5 tadi aku bangun dari tidurku yang dimulai jam 12 siang. Beranjak ke kamar mandi, melewati gerimis untuk mencuci muka, lalu asaran . Tidak cuku puas rasanya, tidur dari jam 12 sampai jam 4, tapi ini terasa lebih baik. Begadang semalaman adalah sudah menjadi kebiasaanku dari kemarin. Bukan karena aku menginginkannya, melainkan aku yang tak bisa tidur setiap malam. Jika malam tidak tidur, maka sudah pasti akan mengantuk sekali saat siang, dan jika siang kulampiaskan untuk tidur, maka malamnya akan kembali insomnia. Ini sudah menjadi siklus lingkaran setan sejak lama. Berulang kali aku mencoba memutusnya, tapi berulang lagi pada akhirnya. Seperti ada sesuatu yang belum siap untuk tidur malam dan bangun pagi. Mungkin karena keadaan yang menyamankan, atau ketidakseriusan untuk berubah, bahkan walau pelan. Aku termasuk orang yang suli dibangunkan saat pagi, begitulah yang kuingat sewaktu kecil. bapakku menghabiskan banyak tenaga untuk membangunkanku. Tapi tidak j...