Presiden Intelektual
Kemarin Sore menonton tayangan dialog Anis Baswedan dengan beberapa anak muda di Jakarta. Cukup hebat jawabannya, dengan durasi yang cukup panjang. Para penanya juga bukan sembarangan, sebagian tampak orang yang konsen di bidangnya. Jawaban Pak Anis juga cukup baik dan lugas, tidak bertele-tele, atau malah berkoar-koar dengan janji dan ilusi. Dari tiga calon presiden, hanya inilah yang komunikasinya layak untuk disimak, begitulah menurutku. Sebab beliau adalah intelektual, dan dari rekam jejaknya, ia sudah pernah sukses berada di jabatan birokrasi. Pemilihan presiden tahun ini berbeda dengan tahun 2014 lalu, saat aku pertama kali mendapatkan hak pilih. Saat itu kepercayaan kepada SBY tidak cukup baik, ada banyak kasus yang menyeret keluarga Cikeas. Dampaknya adalah, partai oposisi yakni PDIP naik pamor dan memenangkan sosok calon presiden. Aku juga memilih presiden dari PDIP waktu itu. Sebab aku melihatnya sebagai sosok sipil, menurutku waktu itu, dan juga ada banyak pendapat yang ku...