Postingan

Menampilkan postingan dengan label YouTube

Presiden Intelektual

Gambar
Kemarin Sore menonton tayangan dialog Anis Baswedan dengan beberapa anak muda di Jakarta. Cukup hebat jawabannya, dengan durasi yang cukup panjang. Para penanya juga bukan sembarangan, sebagian tampak orang yang konsen di bidangnya. Jawaban Pak Anis juga cukup baik dan lugas, tidak bertele-tele, atau malah berkoar-koar dengan janji dan ilusi. Dari tiga calon presiden, hanya inilah yang komunikasinya layak untuk disimak, begitulah menurutku. Sebab beliau adalah intelektual, dan dari rekam jejaknya, ia sudah pernah sukses berada di jabatan birokrasi. Pemilihan presiden tahun ini berbeda dengan tahun 2014 lalu, saat aku pertama kali mendapatkan hak pilih. Saat itu kepercayaan kepada SBY tidak cukup baik, ada banyak kasus yang menyeret keluarga Cikeas. Dampaknya adalah, partai oposisi yakni PDIP naik pamor dan memenangkan sosok calon presiden. Aku juga memilih presiden dari PDIP waktu itu. Sebab aku melihatnya sebagai sosok sipil, menurutku waktu itu, dan juga ada banyak pendapat yang ku...

Kehadiran Diri

Gambar
Sampai sekarang aku masih bertanya. Adakah diriku hadir dalam setiap moment yang kujalani? “sepertinya tidak” Banyak hal pada akhirnya berlalu tanpa kumengerti. Lewat begitu saja. Tak ada yang berkesan, apa lagi menjadi sesuatu yang berharga. Semua itu karena aku kurang peduli dengan kesadaranku sendiri. Acuh pada apa yang sedang kulakukan, dan tidak menjalaninya sepenuh hati. Dalam bahasa lain, aku tidak khusu ’ dalam berbuat, terlebih dalam beribadah. Pemikiran seperti ini hadir manakala aku kembali pada tidak fokus pada satu hal. Yang terjadi sebenarnya adalah, aku tidak fokus pada apa pun. Mungkin karena masih terjebak pada alat komunikasi yang mainstream ini. Juga karena aku kurang percaya diri dengan yang kujalani. Sedari kemarin pikiran mengenai fokus terus menghantuiku, yang dengan pikiran itu juga aku menjadi tidak fokus. Padahal itu adalah sebaik-baiknya kegiatan. Kegiatan yang seharusnya dilakukan dengan fokus. Pilihan untuk fokus adalah pilihan untuk kerja keras, s...

MULAI UNTUK AMBISI

Gambar
Banyak hal yang masih tertunda untuk dilakukan. Bahkan sore ini sudah ada janji untuk zoom meeting bersama seorang teman di jogja, tapi tak jadi berjalan. Banyaknya hal yang urung terlaksana, membuatku merasa tidak melangkah ke mana-mana. Masih berkutat pada diri sendiri. Masih sering menjadikan banyak alasan untuk menunda. Banar kata mark manson, ... sebenarnya bukan karena Anda tidak punya waktu, melainkan Anda tak punya fokus dengan itu. Malam ini aku membaca kembali buku Yasraf Amir Piliang. Hal baru yang kudapatkan adalah, pandangan mengenai Geo-politik dalam cengkeraman dominasi ideologi dunia. Mulai dari masalah Orientalisme, Pluralisme, dan juga dominasi wacana yang dilakukan oleh orang barat(Eropa dan Amerika) terhadap dilayah di luar mereka. Juga tentang perbedaan etnisitas dan rasisme, yang keduanya memiliki unsur yang serupa, namun berada dalam kemasan yang berbeda. Bacaan itu membuatku memikirkan hal baru mengenai NU, tentang bagaimana mendefinisikan Ormas Islam terbesar...

Keterhubungan Yang Membuat Kangen

Gambar
Saat aku cukup elah untuk membaca bagian terakhir buku, aku malah membuka ponsel dan langsung pada Youtube. Entahlah, sebegitu kuatnya mesin pintaritu mengontrol refleks pada diriku. Namun di dalam jajaran video itu aku melihat Channel Pak Prie GS menambah video baru. Langsunglah aku menekan gambarnya, walaupun aku hanya akan mendengarkan rekaman audionya. Tapi aku berlanjut masuk ke beranda kanal-Nya, dan di sana aku memilih video pada acara di rumahnya semasa hidup. Acara Minggu Wagen , berisi komentar beliau mengenai film yang dibuat oleh sekelompok anak muda. Komentar yang lembut walau tetap sarat dengan kritik. Tapi pak pri selalu memberikan rumus-rumus radikal dalam memotivasi: -         Jangan kebanyakan berkhotbah -         Berfokuslah pada Pattern -         Istiqomah dalam berkarya -         Jangan menunggu ada donatur, sebab itu ...

MENGENAI KONTRAK PRIBADI DENGAN TUHAN

Gambar
  Obrolan dengan Isma kemarin membuka halaman kedua untuk youtube ku. Entah bagaimana pun apresiasinya, dan berapa banyak yang menonton, aku sendiri kurang peduli. Audionya memang masih jelek. Tidak begitu nyaman untuk didengarkan. Tapi dalam obrolan mengenai buku itu, kita berbicara banyak hal. Mulai dari cover buku yang bagus, dan itu membuat kecewa saat membaca isinya, tentang kesehatan mental, dan juga hal-hal yang menjadi kontrak kita dengan Tuhan. Dari pembahasan yang terakhir itulah hal yang menarik didapatkan dari buku itu. Bahwa setiap kita memiliki kontrak pribadi dengan Tuhan. Tentang siapa kita dan apa yang mesti kita jalani di dunia ini. Bila mengenal kontrak itu, kita akan bisa dengan damai menjalani hidup. kita lahir dalam kondisi sepi. Sendiri di dalam perut seorang ibu. Kita bertumbuh dan dibesarkan oleh keluarga dan lingkungan. Pada saatnya nanti, kita akan menghadapi kesendirian lagi, di dalam fase kematian. Ada banyak hal yang bisa ditanyakan, atau dibahas dal...