Postingan

Menampilkan postingan dengan label note

Aku Yang Hilang

Gambar
Aku tidak membaca, juga tidak menulis Aku tidak mendengar, juga tidak bicara Aku tidak bergerak, juga tidak diam Aku ingin pergi, tapi juga tetap di sini   Aku berusaha menyenangkan, tapi juga membosankan Aku ingin membenci, tapi juga harus mencintai Aku terjebak dalam ambigu yang tak berkesudahan Hidup yang tidak hidup, karena kehilangan daya dan kehilangan fitrahnya. Begitu kata Rendra   Aku sendirian Tidak punya rumah dan harapan Merasa terabaikan oleh banyak perhatian Tak mampu sendiri dan tak bisa bersama Aku sakit sekaligus merasa baik-baik saja 17.11.2024

000

Ya Allah  Ku letakkan semua harapan dalam kepasrahanku padamu.

AH

Malam ini, masih belum bisa tidur, sudah baca buku sampai gabut, sudah gak enak lagi dipaksa. Lanjut saja Play lagu Lene Marlin di Spotify. Mood jadi lebih baik. Namun pikiran tambah kemana-mana. Ah sudah lah, 

Ayo kita mulai lagi.

Kenapa begitu sulit untuk mengulang kebiasaan yang sudah lama tertinggal? Adakah ini godaan setan, atau perasaan rindu yang sudah berkarat, hingga menjadi sulit untuk memulainya kembali. Barang kali memang sudah terlalu tumpul pikiranku untuk menuliskan sesuatu. Lebih suka menyamankan diri mendengar omong kosong dan melihat sampah di internet. Pada kenyataannya aku masih percaya kalau dengan menulislah kita membangun diri. Ini bukan tentang dunia, politik, musik, lingkungan dan hal-hal populer lainnya, ini tentang diriku yang selama ini terhambat dalam banyak hal, yang dilakukan oleh diriku sendiri. Diriku yang lambat dan banyak alasan. Banyak hal sudah kucoba mulai, sebanyak itu pula kegagalan yang kualami. Lebih banyak lagi hal yang menjadi angan belaka. Ini semua karena banyak perkara yang sejak awal tak pernah benar-benar selesai. Sebab aku tak pernah serius dalam menyelesaikannya. Yah, kuakui jika memang aku sangat mudah dialihkan dalam hal lain. Tidak membawa diri dalam fok...

Mencari Makna

Gambar
Adakah yang bisa kukatakan? Entah mengapa perasaanku menjadi asing dengan banyak hal. Mungkin memang beginilah hukum dari sebuah jiwa, kadang ia sepi, kadang juga penuh hasrat, kadang dia resah, kadang juga penuh dengan harapan. Saat ini aku merasa berputar-putar di antara banyak persimpangan. Aku menginginkan sesuatu, tapi sampai saat ini aku enggan fokus menuju ke sana. Hanya berdiam diri di tengah samudra kehidupan, tanpa arah dan tujuan. Serasa tidak sedang menjalani hidup, tapi sekedar menumpang hidup. Kembali membaca kutipan dari Karen Armstrong dalam pembukaan Jaerussalem kemarin, aku jadi mengerti bahwa aku merasa punya makna, tak ada orientasi pada makna sehingga bingung menempatkan diri di dunia. Itulah aku, dan entah bagaimana jadinya nanti...

Lambat Membaca

Gambar
Butuh waktu empat hari untuk menamatkan satu novel 400 halaman karya Paulo Coelho. Saat ini baru setengah ulasan yang bisa kutuliskan dari buku itu. Ada banyak hal yang kupikirkan, tapi tak bisa terealisasi dalam bentuk kata. Rasanya aku memang pembaca yang lambat, dari dulu hingga sekarang. Ketika SMA, aku melihat temanku bisa menyelesaikan novel Eragon dengan 800 halaman lebih, hanya dalam waktu tiga hari. Kabarnya ada yang bisa menyelesaikan semalam waktu itu. Temanku yang satunya lagi menyelesaikannya dalam waktu seminggu. Aku butuh waktu sebulan untuk menamatkannya. Benar-benar lambat daya bacaku. Guruku bahasa Arab zaman Aliyahku pernah bilang, “ Ente mungkin lambat dalam menangkap, tapi ente sungguh-sungguh ”. Mungkin dia tahu sejak dahulu, kalau kecerdasanku tidak terlalu tinggi, tapi beliau cukup menghibur saat bilang aku cukup rajin. Namun aku sadar, saat ini kesungguhanku tak seperti dulu. Ada banyak waktu yang dengan senang hati kubuang, untuk hal-hal yang sebe...

Belakangan Ini

Gambar
Belakangan ini aku begitu ingin menuliskan sesuatu, namun tak ada satu hal pun yang tertuang. Mungkin pikiranku memang buntu. Walau sering membaca, namun ada lebih banyak waktu yang terbuang untuk menonton video di ponsel. Tidak produktif, dan malah cenderung destruktif. Aku merasa tidak memiliki keresahan yang bisa kujadikan bahan untuk menulis, juga tidak mampu, mengubah cara pandang terhadap sesuatu menjadi sebuah tulisan. Padahal aku ingin melakukannya. Rasanya, aku kehilangan momen spiritual dalam hal setiap hari. Banyak pekerjaan yang urung, atau terpaksa kulakukan, tanpa ada sesuatu yang bisa kujadikan bahan refleksi pribadi. Mungkin aku memang tidak lagi spiritual, dan lebih banyak memilih kehampaan, entah itu di media sosial, atau dalam kesendirian yang kujalani. Ayo lah wa, hidupkan jiwamu ! Berceritalah

NIDJI ; Musik Pop-Disko Yang Asik Dari Giring

Gambar
Sore ini aku mendengarkan kembali album pertama Nidji. Musik yang jiwa diingat kembali waktu itu, ketika saya awal masuk SMP, adalah fenomena dalam musik pop yang ada. Musiknya bagus, nuansa pop dan disko yang dalam pendengaran musik saya, belum pernah ada dalam band-band mainstream di Indonesia. Fenomena lain adalah, pada umumnya fokalis band selalu orang yang ganteng dan berkarisma karena good looking, sebut saja Once (Vokalis Dewa waktu itu), Ariel Paterpan, Pasha Ungu, semua orang ini punya kegantengan dan karismanya. Walaupun ada juga vokalis band yang kurang memesona, tapi saya akui suara dan musiknya luar biasa, seperti Fadly Padi dan Ady Naff. Mohon maaf, tapi waktu itu saya tidak melihat pesona Duta Shela On 7, walaupun cukup familiar dengan lagu-lagunya, Begitu juga dengan Charly ST12 dan Ian Kasela. Tetapi semunya dari vokalis itu, selain Giring Nidji, memiliki gaya rambut yang mencerminkan trend zaman itu. Giring tidak sama sekali menurut saya, gaya rambutnya keriting, ...

Kata dan Makna

Tidak semua kata bermakna, dan aku merasa terjebak dalam permainan kata. Mulai dari keindahan, kelucuan, logika, dan aneka permainan kata lainnya. Namun apakah kata-kata yang kugeluti itu bermakna? Rasanya terlalu jauh dan asing. Entah bagaimana membuat kata-kata yang bermakna. Aku terlalu fokus pada kata, bukan makna. Mungkin itu kesalahannya. Menghabiskan banyak waktu untuk menambah kosa kata. Entah sampai kapan akan cukup. Bahkan seperti tak ada habisnya. Seperti memang harus lebih fokus pada makna, sebab makna adalah tujuan, sedang kata hanyalah tunggangan. Apakah itu makna? Makna adalah hakikat. Sesuatu yang ada dibalik yang tampak. Ada makna dibalik setiap hal, termasuk dalam kata-kata. Aku harus berusaha agar makna lebih menonjol dari kata-kata. Dengan makna orang bisa terilhami, tersentuh ruhaninya, dan tergerak untuk lebih baik. Untuk dapat merangkai makna, maka si perangkai kata ini harus lebih dahulu bermakna, begitulah rumus kebenarannya. Oh Tuhan, berkahi jiwaku dengan mak...

Selamat Pagi

Gambar
Selamat pagi. Semangat pagi yang harus di jalankan dengan penuh Dengan segala harapan dan masalah yang menimbun Dengan banyak tanggung jawab yang masih terabaikan Memang lebih enak untuk memasrahkan waktu pada keadaan Tapi harus mulai bertindak dan menata target jika ingin bertumbuh

Selalu Mungkin

Gambar
  Selama musim belum bergulir Masih ada waktu untuk saling membuka diri Sejauh batas pengertian Pintu pun tersibak, cinta mengalir sebening embun Entah apa yang kurasakan saat ini, seperti terasa bahwa perubahan itu bisa saja terjadi, seberapa pun sulitnya itu. Aku tengah duduk di kursi, merokok, dan melamun. Kubiarkan waktu untuk diriku begitu. Setelah makan, dan mengajak ibuku makan, juga mengantarkan ke luar untuk berjemur di depan rumah. Sambil memutar lagu Ebit GAD yang kupikir bisa kunikmati bersama bapak yang tengah di belakang. Setengah batang tengah berlalu dan kulihat bapak sedang menemani ibuku di depan rumah. Entah apa yang mereka bicarakan, sebab sound kuputar dengan begitu keras. Namun melihat mereka bisa saling bicara yang entah apa, dan bertepatan dengan lirik lagu ini, aku jadi merasa begitu positif. Apa yang kukira sudah tidak mungkin, menjadi terasa ada kemungkinan. Entah ini ilusi atau hanya harapan yang ada karena suasana, yang jelas harapan ini teras...

Ketidak Pekaan Dalam Diriku

Gempa "Mas ada gempa mas" Saat aku tengah sholat di lantai 2, ada kepanikan. Katanya gempa. Suara bergemuruh di mana-mana. Entah kenapa aku tidak merasakannya. Sedikit pun tidak. Kelanjutan saja shalat isya. Bukan soal berusaha khusu', tapi sebab aku tak merasakan adanya gempa. Sempat terpikir untuk ikut panik dengan suasana, tapi mengikuti hal yang tak kita sadari tampaknya lebih bodoh. Aku tak tahu seberapa hebat gempa itu tadi. Entah di mana pusatnya, semoga tidak menjadi musibah yang terlalu. Yang ku herankan adalah, kenapa orang yang santai dipojokkan, sambil main ponsel, bisa langsung peka dengan adanya gempa? Sedangkan aku tidak? Padahal di sini goncangan tidak sebesar di Jogja. Sebagaimana yang di katakan kawan dalam status WA -nya. Dalam kasusku, tampaknya ini masalah kepekaan. Semakin lemah kepekaan seseorang, itu adalah tanda ia semakin lemah. Bisa juga semakin bodoh. Bahkan dalam goncangan fisik saja aku tak dapat menyadari, apalagi dengan goncangan hati, atau...

AFORISME

Gambar
Menjalani waktu adalah tugas dalam hidup, juga anugerah, atau bahkan ujian. Namun dalam semua itu akan ada banyak yang bertambah, menjadi kenangan, menjadi teman, pelajaran dan juga pencapaian. Ah, menulis apa aku ini. Sudah lama tidak melakukannya, malah kembali dengan kalimat yang tidak jelas. Mungkin memang tak ada yang perlu dijelaskan. Menjelaskan sebuah kejelasan hanyalah merumitkan. Bukan hanya perkerjaan yang sia-sia. Kita semua adalah entitas yang menunggu. Tidak akan lebih lama atau terlalu cepat. Semua ada waktunya, dan juga pada waktunya. Hidup ini takdir, dan tugas kita adalah membuat pilihan di dalamnya. Di dalam takdir. Ya, di dalam takdir itu kita membuat pilihan. Jika yang terbaik adalah kosong, maka yang terisi hanyalah beban. Tidak penting apakah semua ini nyata, atau hanya tampak nyata. Kita bahkan hidup di alam mimpi. Sejauh mana pun langkah itu menuju, ia tetap berada di tempat yang sama. Cobalah untuk menengok kiri kanan, tengok juga ke dalam. Aku masih sel...

Sakit

Setelah meriang dalam 2 hari, pikiran sempat terjebak di masa lalu. Kira-kira 5 tahun lalu. Sendiri, lapar, bingung dan kesepian . Semoga kau tidak mengalaminya.

pagi ini

Gambar
Dalam melamun, aku bicara pada diriku. Jangan takut, jangan ragu, jangan gusar. Jangan hampa. Jangan biarkan emosi negatif menang dalam dirimu.

Sekilat

Gambar
Melamun waktu ngaji. Tiba-tiba sebuah nasehat mendatangi benakku. Ia berkata: "Ia lebih bisa bersikap dewasa dan profesional ketika bersama orang lain, tidak sama dengan mu. Jadi mungkin keadaan ini lebih baik". Pikiran dan hatiku menguatkannya,  Tapi Akan selalu ada "Tapi".

Pertanyaan Sebelum Tidur

Gambar
Hal baik apa yang bisa kamu capai hari ini? Merindukanmu Hal buruk apa yang bisa kamu atasi sampai hari ini? Masih merindukanmu  

...

Membaca sebuah buku membuatku teringat pada kesalahan dimasa lalu. Apakah semua tindakan itu dapat termaafkan? Tampaknya tindakan itu menimbulkan akibat yang tak bisa dihindari. Manusia dewasa berbuat tanpa tekanan, dan ia bertanggung jawab pada setiap tindakannya. Suka atau tidak, mau atau tidak, begitulah hukumnya. Tindakan pribadi yang bebas juga menuntut tanggung jawab pribadi. Sampai saat ini penyesalan itu ada. Hingga detik ini rasa bersalah itu belum terobati. Sebuah senyuman tidak menandakan ikhlas, sebuah ucapan tak mewakili hati. Kita sama-sama punya pilihan untuk memaafkan dan mengobati. Kita juga punya pilihan untuk minta maaf dan memperbaiki. Namun semua itu memiliki tanggung jawab dan konsekuensi. Kuatkah kita menanggungnya? Seharusnya aku berhenti dari dalu. Meminta keadilan orang lain dalam memandangku. Tidak juga pada teman. Orang lain terlalu sempit untuk diriku. Biar kujalani kehidupanku dalam keberanian untuk "maju". Kurasa yang disudutkan bukan pribadi, t...

Memperbaiki Hati dan Kerja

Angger dilakoni wae, mengko nek ketemu dalane. Wong kae yo ngerti-ngerti moro-moro rabi ngono lo Begitu pesan yang sampai untukku pada suatu malam menjelang pagi. Saat setelah aku membeli makanan dan sedikit berbincang. Aku lebih merasa pesan itu untukku dari pada untuk orang yang diceritakan. Ungkapan “Angger dilakoni wae”, mungkin adalah arahan untuk tetap berbuat, bekerja, berupaya, dan menjalankan apa yang terbaik. Tak perlu risau nanti akan menjadi apa dan hidup bagaimana. Walau pun dalam hati kita masih saja merisaukan itu, jangan buat kerisauan itu menghambat harapan. Mungkin ini cara pandang khas orang tua. Melihat hidup di saat ini dan menjalaninya dengan keikhlasan. Kedekatan dengan Rab-nya menjadikan mereka tenang dan jiwanya kuat bertahan. Sedang dalam benak anak muda, masa depan harus dipersiapkan. Saat mereka tidak memiliki apa-apa di hari ini, mereka bingung ,akan menjadi apa di hari depan nanti? Keresahan seperti itu dapat melemahkan jiwa, dan bisa membuat stress....

Dini Hari

Ya Allah Jagalah hatiku selalu dalam rasa syukur atas rahmatmu