NIDJI ; Musik Pop-Disko Yang Asik Dari Giring

Sore ini aku mendengarkan kembali album pertama Nidji. Musik yang jiwa diingat kembali waktu itu, ketika saya awal masuk SMP, adalah fenomena dalam musik pop yang ada. Musiknya bagus, nuansa pop dan disko yang dalam pendengaran musik saya, belum pernah ada dalam band-band mainstream di Indonesia.


Fenomena lain adalah, pada umumnya fokalis band selalu orang yang ganteng dan berkarisma karena good looking, sebut saja Once (Vokalis Dewa waktu itu), Ariel Paterpan, Pasha Ungu, semua orang ini punya kegantengan dan karismanya. Walaupun ada juga vokalis band yang kurang memesona, tapi saya akui suara dan musiknya luar biasa, seperti Fadly Padi dan Ady Naff.

Mohon maaf, tapi waktu itu saya tidak melihat pesona Duta Shela On 7, walaupun cukup familiar dengan lagu-lagunya, Begitu juga dengan Charly ST12 dan Ian Kasela. Tetapi semunya dari vokalis itu, selain Giring Nidji, memiliki gaya rambut yang mencerminkan trend zaman itu. Giring tidak sama sekali menurut saya, gaya rambutnya keriting, seakan dia sedang tampil di era Ahmad Albar dan Gito Roolis.

Yang fenomenal adalah juga musik dan kekuatan liriknya. Bahkan lagi dengan lirik bahasa inggris pun, seperti lagu Heaven dan Child, saya cari terjemahannya karena enak didengarkan. Band yang bagus adalah, ketika musik bagus dan liriknya memiliki kualitas sastra, dan Nidji memiliki keduanya. Tidak heran jika kemudian Nidji terpilih untuk mengisi Soundtrack film-film bagus. Walau pun tidak setinggi Melly Guslow posisinya sebagai Quen of Soundtrack, tapi musik Nidji sebagai sebuah soundtrack film layak didengar, bahkan bisa melampaui film itu sendiri.

Sewaktu saya tahu Giring menjadi anggota sebuah partai baru, saya anggap itu obsesi lain dari hidupnya, dan layak untuk diapresiasi. Namun sewaktu dia menjadi jadi ketua partai, dan lebih lagi beriklan menjadi calon presiden, bagi saya itu sesuatu yang gak layak dilakukan, walau pun itu haknya. Saya tetap mendengarkan lagunya, walau pernah suatu kali di komen soal partainya oleh teman yang ikut mendengar. Musik-musik Nidji versi Giring tetap layak didengar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Berlalu

Tanpa Lagu "Legenda", Gus Dur Tetap Idola

SEKILAS "MAMNU"