---

Tak ada yang bisa kukatakan untuk diriku sendiri. Aku sudah membuka laptop untuk menuliskan sesuatu, tapi malah berputar-putar tak karuan. Mungkin karena ada yang mati. Ada mode pikiran yang tak berfungsi, sebab aku tidak pernah menggunakannya. Terlalu asyik memanjakan diri sendiri sehingga lupa untuk berbuat sesuatu. Padahal hidup bukan Cuma bernafas. Bukan Cuma bisa makan dan merokok, tapi gelombang kesadaran yang terus berdentum.

Berkali-kali kucoba untuk memulai, tapi selalu berantakan di tengah jalan. Aku kehilangan kekuatan untuk terus berusaha, kehilangan semangat untuk hidup. Kehilangan hal paling penting dalam kehidupan, cinta.

Ini bukan akhir cerita, tapi hidup yang tidak hidup, karena kehilangan daya dan kehilangan fitrahnya, terasa lebih buruk dari kematian. Sudah lama Rendra mengingatkan akan hal itu, tapi sampai kini aku tak juga mengerti.

Bukan sepi atau keramaian, bukan pula kedekatan atau keterasingan, tapi aku butuh menyalakan sesuatu untuk menjalani hidupku kembali. Kuharap pada Tuhan untuk menjaga sinar itu untukku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Berlalu

Tanpa Lagu "Legenda", Gus Dur Tetap Idola

SEKILAS "MAMNU"