Sudah dua minggu di rumah, dan rasanya tidak ada sesuatu yang terasa istimewa. Rumah masih tampak seperti rumahku yang dulu. Ada banyak masalah dan banyak rasa tidak enak yang berseliweran. Itulah mengapa sejal dulu naluri menuntunku untuk lebih menyamankan diri di luar rumah. Bahkan saat ini aku dirumh pun aku masih tidak begitu bersedia untuk menganggap semua propertinya milikku. Aku masih menganggap semua ini adalah sebuah tumpangan gratis. Sebenarnya ada banyak hal yag rencananya akan kulakukan selama di rumah. Mulai dari menghatamkan buku, menulis, dan juga mempelajari multimedia. Namun semuanya tidak terlaksana dengan dengan semestinya. Mungkin cuma upload satu dua barang di toko online, itu pun dilakukan dengan setegah memaksa. Memang seharusnya aku lebih giat dalam memaksa diri melakukan sesuatu yang pantas dianggap kerja. Tidak anya menonton video dan juga utak-atik HP gak jelas. Aku selalu ingin marah dengan keadaan masalaluku. Rasanya tidak akan pernah ada keadilan jika