ehm
Sudah dua minggu di rumah, dan rasanya tidak ada sesuatu yang terasa istimewa. Rumah masih tampak seperti rumahku yang dulu. Ada banyak masalah dan banyak rasa tidak enak yang berseliweran. Itulah mengapa sejal dulu naluri menuntunku untuk lebih menyamankan diri di luar rumah. Bahkan saat ini aku dirumh pun aku masih tidak begitu bersedia untuk menganggap semua propertinya milikku. Aku masih menganggap semua ini adalah sebuah tumpangan gratis.
Sebenarnya ada banyak hal yag rencananya akan kulakukan
selama di rumah. Mulai dari menghatamkan buku, menulis, dan juga mempelajari
multimedia. Namun semuanya tidak terlaksana dengan dengan semestinya. Mungkin cuma
upload satu dua barang di toko online, itu pun dilakukan dengan setegah
memaksa. Memang seharusnya aku lebih giat dalam memaksa diri melakukan sesuatu
yang pantas dianggap kerja. Tidak anya menonton video dan juga utak-atik HP gak
jelas.
Aku selalu ingin marah dengan keadaan masalaluku. Rasanya
tidak akan pernah ada keadilan jika semua itu dibiarkan begitu saja tanpa
balasan. Sebelum sampai di rumah, aku telah menghabiskan banyak waktu
untuk bersiap diri melampiaskan dendamku
di masa lalu. Namun kenyataan semua itu tak kuasa untuk dilakukan saat aku
berhadapan dengan mereka dirumah. Rasanya memang lebih baik diam dan membiarkan
semuanya berlalu. Karena hari ini pun terjadi masalah yang lebih besar
dibandingkan dengan yang terjadi di masa itu.
Sepertinya aku harus menganggap sisa-sisa rasa sakit hati dan
sebagainya itu sebagai masalahku sendiri. Sebagaimana musim yang sudah
berganti, maka tak perlu lagi membahas yang terjadi di musim lalu. Hidup hanyalah
soal menjalani hari ini. Karena jika dilihat dalam sudut pandang lain, waktu
bukanlah tentang kemarin, kini, dan nanti.
Komentar
Posting Komentar
terimakasih atas perhatiannya