Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

Buku Berkesan Di Tahun 2021

Gambar
Jika diakumulasi dalam satu tahun, kukira jumlah buku yang aku baca cukup banyak. Namun ketika dipikir bahwa setahun itu 12 bulan atau 365 hari, maka jumlah buku yang ku baca ini sangat sedikit. Yang lebih mengesankan adalah tentang bagaimana aku memilih buku untuk tahun ini. Saat aku sendiri sudah tidak kuliah dan tidak banyak peduli dengan persoalan tugas akademik. Namun aku tetap ingin membaca buku, sebagai teman, hobi dan juga jenis eksistensi. Tidak melulu buku filsafat, meski sebagian besar mengarah ke situ. Semua buku pilihan ini karena pengaruh media sosial teman-teman dan juga keinginan pribadi untuk belajar dari pandangan tokoh-tokoh yang ada. Pilihan buku itu banyak jatuh pada bacaan ringan. Ada juga buku filsafat yang agak ringan, tidak filsafat yang berisi konsep yang cukup rumit. Sebenarnya aku ingin membaca buku filsafat yang cukup tinggi seperti Frijcof Capra, Noam Chomscy dan lain-lain. Buku yang aku pilih lebih pada filsafat kelas menengah seperti Eric form dan Am

NGALOR-NGIDUL

Gambar
Hidup adalah menunda kekalahan Ungkapan terakhir dari puisi Derai-Derai Cemara karya Bung Chairil Anwar itu memang luar biasa. Tidak hanya mewakili perasaan, namun juga nyambung dengan benak pikiran kita. Mungkin memang begitulah lazimnya sebuah puisi mengungkapkan maksudnya. Sebab sebuah puisi tidak hanya soal kata-kata lugas dan cerdas, tapi juga menyentuh. Namun jika puisi hanya bergelut dengan perasaan dan tidak dibarengi dengan kekuatan nalar, ia akan tampak mendayu. Tidak “gagah berdiri”. Jaman ini juga banyak lagu pop yang begitu melayu. Yang mengungkapkan kisah cinta dengan nada yang mendayu-dayu. Namun sebagian musisi membuat lagu perpisahan dengan gagah dan tidak cengeng. Jika harus memilih, maka aku akan lebih suka dengan lagu perpisahan yang elegan dan tampak gagah. Tidak menye-menye apa lagi sampai terkesan Ambyar. Meskipun kita juga tetap tak bisa membohongi rasa sakit tersebut. Ngomong-ngomong soal Ambyar. Aku merasa hatiku cukup terguncang akhir-akhir ini. Sebab a

()

Gambar
Apa kabar mu? Sehat selalu disana Tidak sakit dan goyah Juga tidak banyak masalah Aku tidak rindu Hanya kesepian, sendiri Tapi itu bukan karena jauh darimu Kupikir kau tidak akan bisa mengerti Kau selalu bodoh dan naif Kau hanya membuatku hidup Tapi tak membuatku terkesan Kau hanya memberi makan Tapi tak memberikan pelajaran Kau jadikan aku sebagai alasan Kau membesarkan ku dengan banyak ancaman Kau buat aku akhirnya memberontak dengan banyak "ketetapan" Kau tak pernah benar-benar menyadari akibat dari kesalahan Aku ingin membuangmu, tapi tak bisa Aku ingin marah pada semuanya, tapi aku tak tega, dan tak ada gunanya Tapi aku emosi Aku merasa aku harus marah Aku tidak bisa terima dengan semua ini Dan aku tidak akan pernah bisa mengerti