Sampai sekarang aku tidak bisa melupakan kesanku saat shalat Jum'at di masjid tadi siang. Masih begitu terasa bahwa aku terlalu alay dan lemah. Cenderung mengikuti hawa nafsu dan tidak mau berfikir dengan baik. Ayat yang dibacakan abah Ubaid saat rakaat pertama tadi menghanyutkan hatiku. Begitu terasa getarannya sampai aku akan menangis. Abah membaca Surah Al-Hasyr Ayat 21. Law anzalnaa haazal quraana 'alaa jabilil lara aytahuu khaashi'am muta saddi'am min khashiyatil laah; wa tilkal amsaalu nadribuhaa linnaasi la'allahum yatafakkaruun Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir. Pada saat mendengar ayat itu aku terbawa pada pemaknaan bahwa. Eh, gunung yang begitu besar, tinggi, dan kuat itu tunduk dan takut kepada Allah. Apalagi hanya sekedar masalah-masalah ku. Apalagi cuma persoalan cinta