Refleksi Sehari-Hari dalam “HIDUP BUKAN HANYA URUSAN PERUT”
Pujangga jawa pernah mengatakan. “ Eng jaman edan, seng ora edan ora keduman. Nanging sak beja-bejane wong kang edan, isih luwih beja wong kang eling lan waspodo”. Bila saya menerjemahkannya sendiri menjadi begini. “Di zaman kegilaan, orang yang tidak ikutan gila tidak akan mendapatkan tempat. Namun seberuntung-beruntungnya orang yang gila, akan masih beruntung orang yang ingat dan waspada”. Ketika saya pikir-pikir lagi, ternyata kalimat ini mewakili banyak dimensi. Tidak hanya tertuju pada satu posisi dan golongan tertentu. Kalimat ini bisa dijadikan rujukan siapa saja untuk meneliti hidupnya. Sebab setiap orang dalam setiap fase dan posisi memiliki jenis kegilaannya masing-masing. Kegilaan itu kadang mau tidak mau harus dilakukan, entah itu sebagai adaptasi, atau sebagai cara bertahan. Namun sang pujangga mengingatkan pada akhirnya, walaupun orang yang “gila” itu beruntung, tetapi akan lebih beruntung orang yang ingat dan waspada, Eling lan waspodo. Dalam bahasa kita, eling lan w