Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2024

Hai Kids

Gambar
Hai Kids Saat ini bapakmu sedang menulis perasaannya untuk dirimu. Walau kau belum nampak, tapi kau layak mendapatkan cerita ini. Ungkapan bapakmu yang belum rampung mengenai hidupnya. Masih berkutat pada banyak hal di masa lalu. Terpenjara, begitulah istilah sederhananya. hidup ini penuh omong kosong. Banyak orang berduyun-duyun mengikuti arus viral, berusaha menyerahkan diri untuk hanyut di dalamnya. Padahal itu konyol. Hari ini dunia banyak menawarkan mimpi dan imajinasi. Ada berbagai cara yang dijual, atau dibagikan secara Cuma-Cuma, untuk meraih mimpi dalam waktu cepat. Tidak untuk menjadi manusia, atau menemukan makna yang sejati, tapi untuk menjadi kaya. Semuanya bermuara ke sana, mulai dari sekolah dan universitas, kursus-kursus keterampilan, seminar motivasi, tutorial investasi, pelatihan menjadi kreator, semua itu hanya landasan untuk kemudian menawarimu kekayaan. Hari ini orang meremehkan kalimat “uang bukan segalanya”. Bahkan mereka yang kaya dengan tegas membantah it

Lambat Membaca

Gambar
Butuh waktu empat hari untuk menamatkan satu novel 400 halaman karya Paulo Coelho. Saat ini baru setengah ulasan yang bisa kutuliskan dari buku itu. Ada banyak hal yang kupikirkan, tapi tak bisa terealisasi dalam bentuk kata. Rasanya aku memang pembaca yang lambat, dari dulu hingga sekarang. Ketika SMA, aku melihat temanku bisa menyelesaikan novel Eragon dengan 800 halaman lebih, hanya dalam waktu tiga hari. Kabarnya ada yang bisa menyelesaikan semalam waktu itu. Temanku yang satunya lagi menyelesaikannya dalam waktu seminggu. Aku butuh waktu sebulan untuk menamatkannya. Benar-benar lambat daya bacaku. Guruku bahasa Arab zaman Aliyahku pernah bilang, “ Ente mungkin lambat dalam menangkap, tapi ente sungguh-sungguh ”. Mungkin dia tahu sejak dahulu, kalau kecerdasanku tidak terlalu tinggi, tapi beliau cukup menghibur saat bilang aku cukup rajin. Namun aku sadar, saat ini kesungguhanku tak seperti dulu. Ada banyak waktu yang dengan senang hati kubuang, untuk hal-hal yang sebe

Malam Sunyi

Gambar
Suara jangkrik dan kodok bersahutan Tetesan air masih sedikit terdengar di atap besi Badanku sedikit panas walau udara terasa dingin Pikiranku kosong, tak ada bayangan dan ingatan Waktu berhenti dalam jiwaku, sebab yang ada hanya dirimu   Engkau menari di tengah udara Menawarkan pesona untuk bertahan Aku melayang diruang hampa dan hanya kau yang ada ooh, yang berkuasa Tuntun aku dalam genggamanmu Dan izinkan aku selalu bersama sinarnya

Yang Berlalu

Gambar
Hai blog Selamat tahun baru, untukku, dan juga untukmu Senang sekali bisa bangun pagi di awal tahun ini. Walau tak sepagi yang seidealnya, tapi ini tetaplah pencapaian pertama dan terbaik di tahun ini. Semoga bulan-bulan penuh insomnia segera berakhir. Semoga hari yang segar dan tatapan cerah bisa terus berlangsung. Tadi malam aku tidak ikut neko-neko. Ada yang mengajak bebakaran , tapi aku tidak berminat. Bukan karena aku tak suka, tapi karena merasa tak perlu. Aku duduk dan membaca buku Takdir Pangeran Diponegoro. Buku yang sudah kubeli dua inggu lalu, namun tak kunjung kubaca. Sebab antrean buku lain masih ada. Sebab aku lambat dalam membaca buku. Yah , perlu diakui begitu memang. Dua hari kemarin aku menelefon rumah. Satu hal yang jarang dan juga enggan kulakukan. Aku memutuskannya sebab dorongan hati. Awalnya aku ingin ngomong semua hal, tentang kekecewaan, tentang sakit hati dan rasa benci, tapi tak sedramatis itu yang terjadi. Aku bicara basa-basi, dan pada titik tertentu