Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2025

Tak Ada

Konyol aku ini Kadang bicara tak dimengerti Melayang oleh angin-kata dan tawa Entah benar tak bermakna Mana akan kupunya tempat sendiri? Sembunyi dan berlari, mencari tuahMu Biar hilang tak dimengerti  Biar mati tak terwakili, tetap aku ruhmu

Film Perfect Day; Tentang Karakter Dalam Menjalani Hidup

Gambar
Setalah menonton film Perfecy Day , sudut pandangku berubah dalam menilai kehidupan yang kujalani. Seharusnya hidup dijalani dengan sungguh-sungguh dan penuh martabat, tidak dengan termehek-mehek dan benyak mengharapkan sesuatu yang tidak perlu. Kefokusan dan antusiasme menjadi begitu penting dalam menjalani hari-hari yang sama, yang dianggap penuh dengan kebosanan dan mungkin tidak lazim bagi kebanyakan orang. Sebab ini adalah era di mana validasi social menjadi begitu penting. Tidak hanya dalam dunia  yang dijalani sehari-hari, tapi juga di dunia maya yang penuh dengan ilusi dan kepalsuan. Kondo wa kondo, ima wa ima . "Nanti ya nanti, sekarang ya sekarang." Inti dari kehidupan bukanlah pencapaian, tapi kesungguhan dalam menjalani peran. Begitulah interpretasiku mengenai prinsip yang di kuatkan dalam pertengahan adegan film ini. Mungkin ini terkesan naif. Apa lagi dalam hidup yang serba terhubung dan tsunami informasi yang melanda. Dalam hal ini, aku sendiri suda...

Sore Yang Berisik

Gambar
Di sore ini, ada seorang anak yang merajuk pada ibunya karena dia tidak mau masuk pondok, sedang ibunya bersikeras memasukkan anaknya ke pondok. Percekcokan itu begitu miris untuk dilihat. Melihat itu, pikiranku menjadi berbenturan, antara kedekatan anak dengan ibunya, dan juga motivasi untuk memasukkan anak ke pondok.  Saat ini pondok pesantren bukan lagi budaya pinggiran. Hari santri sudah ditetapkan menjadi hari nasional. Entitas pesantren sudah diakui eksistensinya, dan juga dilembagakan jalannya dalam kehidupan sosial-bernegara. Menjadi santri tidak lagi sebuah keminderan, bukan lagi menjadi orang kuno yang tak bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pondok pesantren sudah bisa dibanggakan menjadi indegenuis way dalam kehidupan bernegara, selayaknya padepokan, kuil, ataupun seminari. Bukan budaya pinggiran sebagai salam pandangan orang awam dahulu. Yang menjadi pertanyaanku ialah, adakah ibu itu sudah begitu mengenal anaknya, saat dia mengarahkan jalannya untuk berada di p...

Kejernihan

Gambar
Hai Blog Semoga kejernihan selalu melingkupi jiwa kita setiap hari. Membimbing kita dalam tiap langkah dan keputusan yang harus diambil. Atau sekurang-kurangnya, kita memiliki teman yang cukup jernih untuk memberi perspektif dan juga bimbingan kehidupan. Sebab kejernihan tidak hanya memberika kejelasan, tapi juga kesegaran dalam menjalani hidup. Dalam keadaan atmosfir kehidupan yang begitu keruh ini, hal paling kita butuhkan adalah kejernihan dan keteguhan untuk menggamnya. Begitulah yang kudapatkan dari perjalanan kemarin, ketika main ke penginapan teman di kaki Gunung Slamet. Tempat dengan udara yang begitu dingin, sangat dingin bahkan dalam ukuran tubuhku, terutama di musim yang banyak hujan ini, dan juga airnya yang jernih dan menyegarkan. Kesegaran itu tidak hanya memberikan sensasi tersendiri pada tubuh, tapi juga membawa pada kesegaran pikiran untuk melanjutkan kehidupan. Maka sebuah keputusan yang tepat bilamana orang sama pergi ke gunung, entah untuk menginap di vi...