Di sore ini, ada seorang anak yang merajuk pada ibunya karena dia tidak mau masuk pondok, sedang ibunya bersikeras memasukkan anaknya ke pondok. Percekcokan itu begitu miris untuk dilihat. Melihat itu, pikiranku menjadi berbenturan, antara kedekatan anak dengan ibunya, dan juga motivasi untuk memasukkan anak ke pondok. Saat ini pondok pesantren bukan lagi budaya pinggiran. Hari santri sudah ditetapkan menjadi hari nasional. Entitas pesantren sudah diakui eksistensinya, dan juga dilembagakan jalannya dalam kehidupan sosial-bernegara. Menjadi santri tidak lagi sebuah keminderan, bukan lagi menjadi orang kuno yang tak bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman. Pondok pesantren sudah bisa dibanggakan menjadi indegenuis way dalam kehidupan bernegara, selayaknya padepokan, kuil, ataupun seminari. Bukan budaya pinggiran sebagai salam pandangan orang awam dahulu. Yang menjadi pertanyaanku ialah, adakah ibu itu sudah begitu mengenal anaknya, saat dia mengarahkan jalannya untuk berada di p...