Kejernihan

Hai Blog

Semoga kejernihan selalu melingkupi jiwa kita setiap hari. Membimbing kita dalam tiap langkah dan keputusan yang harus diambil. Atau sekurang-kurangnya, kita memiliki teman yang cukup jernih untuk memberi perspektif dan juga bimbingan kehidupan. Sebab kejernihan tidak hanya memberika kejelasan, tapi juga kesegaran dalam menjalani hidup. Dalam keadaan atmosfir kehidupan yang begitu keruh ini, hal paling kita butuhkan adalah kejernihan dan keteguhan untuk menggamnya.

Begitulah yang kudapatkan dari perjalanan kemarin, ketika main ke penginapan teman di kaki Gunung Slamet. Tempat dengan udara yang begitu dingin, sangat dingin bahkan dalam ukuran tubuhku, terutama di musim yang banyak hujan ini, dan juga airnya yang jernih dan menyegarkan. Kesegaran itu tidak hanya memberikan sensasi tersendiri pada tubuh, tapi juga membawa pada kesegaran pikiran untuk melanjutkan kehidupan. Maka sebuah keputusan yang tepat bilamana orang sama pergi ke gunung, entah untuk menginap di villa, atau melakukan pendakian, sebab di sana kita dapat bertemu dengan keindahan alam dan juga merasakan kesegarannya. Bercengkrama dengan kejernihan seperti ini membuat kita akan lebih mencintai hidup, meski kadang hari-hari kita ditusuk olehm kecemasan dan kekecewaan.

Andai aku tak pernah kenal dengan orang yang memiliki tempat di kaki gunung, entah dari mana aku akan mendapatkan suasana kesegaran begini. Kiranya hidup memang adil. Tak ada kegetiran, yang pada akhirnya akan disertai dengan kegembiraan. Bisa jadi hal ini terjadi sebaliknya, yakni terdapat aneka kegetiran dalam kemewahan dan kemakmuran. Bila bahagia dan derita, anugerah dan bencana, kesulitan dan kemudahan adalah hal yang tak terpisahkan, maka kebijaksanaan tertinggi berarti kesadaran dan kesabaran atas itu semua. Ini sesuatu yang mudah untuk dipikirkan dan dikatakan, kemudian butuh perjuangan untuk menjalankannya. Jika itu adalah sebuah perjalanan, maka jalan paling berat adalah tentang kesabaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Refleksi plato atas sokrates