27/04/2015



Semakin sulit untuk memahami rasa suka yang itu sebenarnya tidak aku kehendaki dan terlanjur sudah aku ungkapkan. Karna setelah perasaan itu kuungkapkan, semuanya menjadi hambar dan arahku menjadi tak menentu. Aku ingin meminta maaf pada semuanya, atas sikap yang kulakukan dan kepentingan yang aku jalankan. Aku takut semua itu hanya sia-sia dan tak berdampak apa-apa keculai sebatas citra yang sebenarnya fana. Tak tahu bagaimana untuk mengubahnya, tetapi aku ingin sekali mengganti semuanya dengan ketulusan hati dan jiwa. berusaha untuk memperbaiki diri selalu atau mungkin bisa saja kembali pada asketisme. Setelah semuanya terjadi dan semua yang kurasakan menjadi menjadikan kondisi jiwaku seperti ini. Aku perlu konsisten dan berusaha untuk maju menatap masa depan dengan hanya meyakini ketetapan tuhan. Ketetapan yang mungkin tak dapat ku mengerti, tapi dengan keyakina  bahwa; jika aku berusaha melakukan yang terbaik, maka yang terbaik dari tuhan akan dengan tulus menghampiri. Meski aku tak bisa memantapkan hatiku akan keyakinan itu, namun hanya itulah sandaranku dalam hidup ini.
Aku harus mengakui pada diriku sendiri bahwa, selama ini aku terlalu sombong dalam mengendalikan diri. Sehingga aku lupa bahwa sebenarnya aku tak mampu melakukan apa-apa. Serta semua yang terjadi kuingkarkan dengan kehendak yang kuasa.
Ingin kuungkapkan semua keburukanku pada teman-teman, supaya mereka mengerti diriku yang senyatanya dan tak perlu menerka-nerka tentangku. Aku berharap mereka bisa ikut membantu memperbaiki diriku, untuk diriku yang lebih bernilai.
Aku tak mampu bermimpi setinggi apapun dan tak kuasa mengharapkan sesuatu kecuali kebaikan. Tetapi kebaikan bukan milikku, kebaikan adalah milik nilai, nilai adalah milik arti dan arti adalah apa-apa yang bermanfaat. Saat ini aku belajar tentang manfaat, apa yang bermanfaat, bagaimana agar bermanfaat dan untuk siapa manfaat akan aku berikan. Aku berharap apa yang aku cari mengenai manfaat ini dapat membuatku lupa dengan pelabuhan misteri yang selama ini kuhayalkan, serta dapat mengatasi semua kejadian dan perasaan yang selama ini kuanggap sial.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Berlalu

Tanpa Lagu "Legenda", Gus Dur Tetap Idola

SEKILAS "MAMNU"