Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2017

Sadar

Banyak yang musti disadari. Harus sadar kekurangan, sadar kelemahan, rendah hati dan tidak sombong. Sangat mudah diucapkan. Semoga misi anti daging sukses.

Pecundang

Siapakah dia si pecundang ? Pecundang adalah dia yang tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Dia yang hanya mengejar kepentinganya tanpa melihat sekitarnya. Dia yang sebenarnya mampu berbuat banyak, tapi tidak mau melakukan'nya (malas). Pecundang adalah orang yang lari dari masalah. Dia orang yang cuma peduli dengan kenyamanan dirinya dan tidak mau bertindak untuk perbaikan. Jangankan memperbaiki keadaan, memperbaiki dirinya sendiri pun dia enggan. Dia adalah aku.

Dulu dan kini

Dulu aku menyayangi hati dan jiwamu Dulu aku merindukan jiwa dan hatimu Dulu aku bahagia karna cinta Namun waktu kini telah merubah segalanya, rasanya aku mencintai daging. Aku sering merindukan daging itu, aku serasa mengikuti hasrat yang berujung Seharusnya kita kembali pada dulu, kembali menyayangi hati dan jiwa, Kembali kembali merindukan Kasih dan Cinta, kembali menghadirkan rasa dan makna. Seharusnya begitu Seharusnya menurut kita

Aku yang tumpul

Teori itu seperti pedang, Bahasa kawan-kawan teroti adalah pisau untuk analisa. Sebagaimana pisau pada umumnya, ketia dia sering diasah maka dia akan menjadi semakin tajam dan jika tidak maka dia akan menjadi tumpul. Itu sudah menjadi hukum alam. Jika tidak begitu berarti tidak sama sekali. Sudah begitu banyak teori yang saya dapatkan mengani kenyataan. Namun saya sering sekali malas untuk mengasahnya dan akibatnya kepala saya menjadi begitu tumpul saat dibenturkan dengan kenyataan. Mengasah teory bukanlah hal yang sulit, meskipun juga tidak mudah. Yang dibutuhkan adalah kemauan yang harus selalu dipupuk dan diperkuat, sedangkan yang musti di hindari dan harus benar-benar dikontrol adalah kemalasan. Godaan bisa datang kapan saja untuk menghindar dari tanggungjawab, bagi mereka yang terlalu toleran maka hal ini menjadi musuh besar sebuah komitmen. Namun bagi mereka yang bisa memegang teguh tanggungjawab, godaan itu layaknya iklan televisi yang lebih menonjolkan opini daripada faktanya

Pesan saya

Akhir2 ini saya mulai berfikir, apalah artinya saya di hadapan anda? Selain dari apa yg sudah kita lakukan. Itulah alasan utamanya, jadi anda tak perlu repot2 cari alasan untuk membenci saya. Hal ini membuat saya tak bisa lama2 hanya merenunginya. Saya musti bertindak yg tak hanya Rasional / pengertian(emosional). Namun diatas itu, musti "Bijaksana"(menurut saya). Saya musti -mempersiapkan diri -menyelesaikan persoalan -merampungkan tugas -mengerjakan ide Dan masih banyak lagi. Anda berhak menuntut apapun! Tapi saya tetap saya, dg segenap kelemahan atas diri dan lingkungan saya. Kadang saya merasa terkapar dihantam oleh kenyataan, namun kadang rasa itu membias berkat ketulusan teman yg ada untuk saya. Semuanya memberikan pelajaran bagi saya. Dari sini saya belajar untuk tidak membenci dan tidak mengikuti apapun selain diri saya yg paling otentik(tidak buku yg saya baca, pesan2 orang tua/guru, apalagi konstruksi sosial). Saya berharap semoga kapasitas diri saya cukup

Masa lalu

Kenangan itu seperti tumpukan buku, kadang kita hanya bisa mengingat Bab dan inti isinya namun terkadang kita mampu mengingat setiap detail kalimatnya.

Lapar

Akhir-akhir ini kondisi keuangan saya cukup mengenaskan, Keadaan saya juga sudah tidak kerja. Ketika rasa lapar datang, yang terfikirkan adalah mencari suaka makanan atau dalam istilahnya nebeng . Kadang harus utang ke teman, saat satu teman tak bisa maka kita coba ke teman yang lain, seperti itu seterusnya. Hingga akhirnya saya memiliki waktu untuk sedikit merenunginya. Saya sudah berkali-kali mengalami kondisi krisis seperti ini, tapi toh nyatanya sampai sekarang saya masih hidup. Semuanya berkat usaha untuk mencari jalan keluar dari persoalan paling mendasar bagi manusia ini. Makan adalah persoalan mendasar bagi manusia selain juga sandang dan juga papan. Seorang kawan dari daerah Pati pernah bilang, profesor itu , kalu dia tidak makan maka dia tidak bisa mikir . La gimana mau mikir , lawong dia masih lapar . jika persoalan ini saya teruskan maka akan berujung pada tesis karl marx mengenai basic structure yang mengatakan bahwa struktur dasar dari manusi adalah Ekonomi. Jika diteru

aku hanyalah

Aku hanyalah seorang pembaca Tak lebih dari pengingat kata-kata Tapi tak sudi untuk mengulang apa yang pernah terungkap Aku hanyalah pembaca Yang sering berhayal diantara ribuan makna Mengumpulkan makna dan karya dalam benak dan kotak Tak perlu lari untuk membuktikan diri Aku hanya butuh meyakini kalau memang aku Aku hanyalah seorang pembaca Hanya mampu meresapi makna tanpa sebuah karya                Arblam (1/3/2017)