Jalan

Hidup tak melulu berjalan dan maju. Namun juga tentang berhenti, berbelok bahkan berbalik. Jika kita terus berjalan maka keadaan akan berubah. Kita tak pernah tahu masadepan itu seperti apa, namuan alangkah lebih baiknya jika kita merencanakannya. Meski pada akhirnya rencana tak bisa dianggap sebagai takdir.

Keadaan hari ini adalah sebuah keterpurukan, namun jika terus dijalani akan ada kemungkinan keadaan bisa berubah. Berubah menjadi lebih terpuruk dari ini atau menjadi biasa saja. Semua hal bisa terjadi sebab keputusan kita dan keputusan alam. Tapi alam lebih banyak konsisten dan kita tidak. Alam lebih banyak konsisten karena dia mematuhi hukum dan kita sering tidak bisa konsisten karena kita suka mengingkarinya. Alam tak pernah salah karena dalam perjalanannya dia hanya punya satu keputusan. Yakni setia pada hukum. Sedang keputusan kita kadang rela mati hanya untuk tidak setia pada hukum. Jangankan pada hukum, pada proses-pun kita kadang berhianat. Namun meski begitu alam tetaplah alam. Dia tercipta untuk menghormati kita dan memberika kehormatannya untuk kita dan kita berjalan dalam rangka menghormati diri.

Terkadang jalanan pun bermasalah. Sering ada lubang tak terduga dan juga sesuatu tg menghalangai. Kadang ada pula hujan dan juga badai yg membuat kita enggan melangkah. Dalam keadaan seperti itu hal yang paling mudah dilakukan adalah menepi dan berteduh. Karna hidup bukan hanya soal melangkah atau berlari, Namun juga soal singgah. Singgah sembari menghela nafas, singgah sembari membuat rencana atau pun singgah untuk kita membuat kepitusan. Namun tidak jarang kita terlena oleh persinggahan itu sendiri. Ada banyak kejadian dimana persinggahan malah membuat kita lupa akan langkah dan tujuan. Hingga kemudian hidup hanya sampai pada sebuah persinggahan, bukan peng-Abadian.

Mohon ampun atas setiap jalan dan keputusan yang salah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Berlalu

Tanpa Lagu "Legenda", Gus Dur Tetap Idola

SEKILAS "MAMNU"