Memaafkan Itu Tak Seberat Memindah Samudra
Barangkali ini hanya perasaan saya. Bahwa ketika kita ingat saat disakiti seseorang -entah perasaan ataupun fisik- rasanya sakit dan mendendam. Ada perasaan terkoyak dalam hati, seperti angin muson timur yang mengoyak Samudra Hindia. Tapi sebuah lagu dari PADI sedikit memberi impact pada saya.
Memaafkan itu tak seberat memindah samudra
Tak ada yang paling sempurna
Tak ada yang paling sempurna
Kalau dipikir-pikir ada benarnya. Memaafkan emang berat, tapi tak seberat memindahkan samudra. Karena kita cuma setitik air di lautan manusia.
Dan untuk belajar dari hal itu ada baiknya belajar dari Mbah Gus Dur, Beliau pernah bilanh "maafkan iya, lupa tidak".
Komentar
Posting Komentar
terimakasih atas perhatiannya