Tentang Cinta, Jodoh dan Menikah

Sudah jamak kalau lelaki umur dua puluhan keatas seperti saya beper kalau melihat temannya menikah. Datang ke kondangan, ketawa-ketawa di sana, tapi begitu sampai rumah mikir, kira-kira saya kapan menikah? Sama siapa?
Kayaknya sudah sewajarnya buat orang seumuran saya ditanya kapan nikah. Tetapi respon tiap orang bisa beda-beda. Ada yang sudah punya pasangan dan planing, ada yang punya pasangan tapi belum ada planing, ada yang belum punya keduanya. Seperti saya ini. Masak ya punya planing tapi gak ada pasangan, kan wagu.
Katanya bude saya, "jodoh, rejeki dan mati itu sudah ada yang ngatur" Yang kita perlukan ialah mengupayakan atau dalam bahasa agamanya ikhtiar. Kalo dapat ya bersyukur, kalo belum ya sabar. Kan kalo memang jodoh dan rezeki gak akan tertukar.
Bagi saya, menikah itu pilihan, jodoh itu kemistri dan cinta itu takdir. Jadi jika pertanyaan adalah "ingin menikah apa tidak?" Tentunya jawabannya iya. Soal kapan dan sama siapa? Itu persoalan takdir dan kemistri.
Menurut saya (ini cuma kesimpulan pribadi lo yaa, gak bermaksud takabur), tak perlu untuk terlalu bingung dengan persoalan itu. Kita cukup menjalani apa yang menjadi bagian kita saja. Jika pada sebuah perjalanan kita tidak mendapatkan pasangan, berarti memang belum ada kemistri yang tersambung. Dan belum saatnya pula kita menerima takdir mengenai jodoh tersebut.
Hari ini yang terpenting ialah, menyiapkan diri sembari memperbaiki niat.
Dan jangan lupa baca bismillah..

Komentar