Tiga Band Familiar Saat di Rumah
Saat saya sekitar umur 8-12 tahunan, telinga saya cukup akrab dengan tiga musik ini, Boomerang, Padi dan Dewa 19. Pada hari ini saya mengerti bahwa tahun 2000 adalah tahun keemasan musik tiga band kebanggaan jawa timur itu. Kenapa saya bilang "tahun emas" mereka? karena di zaman itu mendengarkan musik bukanlah sesuatu yang remeh. Kualitas musik juga tidak hanya sebatas kegantengan/kecantikan artis, kemerduan suara, keindahan lirik dan musik saja. Tapi semua aspek itu masuk dalam kompetisi sebuah karya musik. Dan kesuksesan album tentu dihitung lewat kaset dan CD yang terjual.
Okey langsung saja saya ungkapkan satu per satu.
Okey langsung saja saya ungkapkan satu per satu.
Boomerang
Seingat saya, awal mendengar lagu Boomerang adalah lagu "Pelangi" dan "Oh, bawalah aku". Lagu itu sangat tenar di radio. Saat lagu itu di putar, rasanya saya pengen diam dan mendengarkan lagu itu saja, meskipun jaman itu juga belum tahu maksudnya.
Belakang saya tahu kalau Band ini di bentuk oleh Log Zelebour. Dia seorang promotor musik rock yang kayaknya paling kondang di zaman itu. Saya kira generasi 90-an dan pecinta musik rock pasti tahu nama itu.
Belakangan ini saya sadar kalau lagu paling bagus dari Boomerang adalah Seumur Hidupku dan Bungaku. Kabarnya di tahun 1999 album pelangi terjual keras dan dibuatkan 5 klip sekaligus oleh bung Log Zelebour.
Namun pada 2009 band ini seperti tak ada kabar dan terindikasi bubar. Sepertinya memang ada konflik di internal dan itu membuatnya tidak bertahan. Hingga kabar terakhir yang saya dengar, Roy Jeconiah sama John Paul Ivan membentuk grup dengan nama "RI Satu"(Roy Ivan Bersatu). Cukup salut dengan Roy yang berusaha untuk tetap berkarya di Blantika musik Indonesia.
Padi
Jika Boomerang adalah band yang disukai keponakan saya, maka padi adalah band faforit kakak saya. Pertama kali mendengarkan lagu padi dan saya langsung suka adalah lagu "sesuatu yang indah". Kata kaka saya, bagusnya padi ada pada karakter musik yang dibuat Piyu dan juga suara serta gaya bernyanyi Fadly yang santai. Ya, saya sepakat dengan itu.
Sampai di tahun 2007 dan keluar lagu "sang penghibur" di tivi, disana saya merasa bertemu dengan master piece padi yang lebih dari sebelumnya. Lagu itu dan lagu "belum terlambat" adalah lagu yang paling saya suka di album itu.
Dua tahun kemudian, tepatnya tahun 2009 mereka fakum. Piyu sibuk dengan proyek solo karirnya dan Fadli, Yoyo, Ivan dan Rindra berkarya lewat band bernama Musikimia. Hingga di tahun 2017 lalu mereka berkumpul kembali dengan nama Padi Reborn, dan rasanya masih tetap pada kualitas dan karakter musik yang sama. Saya cukup salut melihat Band ini tidak bubar dan terhindar dari konflik antar personel.
Dewa 19
DEWA merupakan band gabungan dari empat nama personilnya, Dahni, Erwin, Wawan dan Andra. Namun band itu -kata orang-orang tua- begitu melejit namanya ketika merilis lagu "kangen" di awal tahun 90-an. Saat itu lagunya dinyanyikan oleh Ari Lasso. Entah bagaimana cerita Ari Lasso masuk sebagai personil. Tapi karakter Ari Lasso begitu kuat mengilhami Dewa. Buktinya, sampai sekarang saya masih suka mendengarkan lagu dewa di tahun itu, seperti "cukup Siti Nurbaya, Kirana, Kamulah satu-satunya, Elang dan Cinta kan membawamu".
Entah tahun berapa band ini berdiri dan berapa kali ganti personil, namun menjelang tahun 2000 Ari Lasso keluar juga. Hingga yang tersisa dari Dewa adalah sang pentolan Ahman Dhani dan Andra Ramadhan. Itu juga yang menjadikan benak saya berfikir bahwa, Dewa adalah Ahmad Dhani, Ahmad Dhani adalah Dewa.
Saat Once dan Yuke masuk sebagai personil dan di tahun 2005 merilis album "Laskar Cinta", saya juga cukup suka, meski tak sesuka pada zaman Ari Lasso. Karena lagu Ahmad Dhani memang bagus-bagus. Ia memang musisi luar biasa.
Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan mengenai urusan rumah tangga dan partisipasi politiknya. Tapi saya gak mau ikut-ikutan. Lawong saya tahu dia karna karyanya, bukan soal kepribadiannya.
Akhir-akhir ini banyak orang membicarakan mengenai urusan rumah tangga dan partisipasi politiknya. Tapi saya gak mau ikut-ikutan. Lawong saya tahu dia karna karyanya, bukan soal kepribadiannya.
Komentar
Posting Komentar
terimakasih atas perhatiannya