Evaluasi Diri : Membangun Kemauan
Entah bagaimana aku harus menceritakannya. Sepertinya sampai
saat ini aku tidak memiliki pencapaian apapun. Mungkin seharusnya di umurku yang sudah 25
taun ini aku sudah menjadi orang, dalam arti soal profesi, identitas, tabungan
dan persoalan mendasar orang dewasa lainnya. Namuan pada kenyataannya hal itu
masih terasa cukup jauh dalam diriku. Mungkin karena aku kurang fokus dalam
menjalani apapun, tidak disiplin dan enggan menabung. Aku mengakui bahwa hal
itu benar. Ada banyak tata nilai sebagai orang dewasa yang seharusnya sudah aku
jalankan tapi masih belum. Sebagaimana pelajaran matematika, ketika rumusnya tidak
dijalankan maka tidak akan ada jawaban. Begitu juga dengan aku yang tidak
menjalankan rumus sebagai orang dewasa, maka aku masih tetap saja anak-anak
yang hidupnya serampangan. Mungkin memang sudah mandiri, dalam arti memenuhi
kebutuhan pribadi, namun belum dewasa sebagai manusia. Harus ku akui bahwa
sampai saat ini aku masih enggan mempersiapkan diri untuk menjadi manusia
dewasa.
Malas, mugnkin itu masalahkau. Kata orang, kemalasan membuat
banyak permasalaan dalam hidup, entah itu masalah pada diri sendiri atau pada
orang lain. Orang malas cenderung mencari alasan atau pembenaran-pembenaran
mengenai sesutau yang tidak dilakukannya. Keadaan itu akan sangat menghambat
jika tidak lekas dirubah. Problem dari kemalasan adalah tidak adalanya kemauan
meski pada dirinya sebenarnya terdapat kemampuan. Ketika kemauan sudah tidak
ada, ya sudah, mau bagaimana lagi?
Mungkin kepala ini perlu dibenturkan di tembok agar pola pikirnya berubah.
Begitulah keadaanku yang sampai saat ini terasa tidak
berubah. Karena memang tidak ada kemauan untuk berubah. Tidak ada kemauan untuk
menata diri sebagai orang dewasa. Persoalan perasan dan juga materi sebenarnya
tidak dapat dijadikan alasan untuk menghambat kemauan menata diri. Aku harus
membangaun kemauan itu. Aku baru ingat kata pepatah inggris bahwa “dimana ada
kemauan, disitu ada jalan”. Barang kali harus segitu dahulu langkah untuk
menjadi dewasa, yakni menumbuhkan, membangun dan menguatkan kemauan. Kemauan
bisa juga disebut sebagai niat dan itu adalah unsur fundamnetal pertama dan
yang utama.
Sebenarnya ada banyak permasalaan dan juga hamatan lain.
Persoalan yang membuat diriku tidak berkembang sampai saat ini. Namun rasanya
percuma juga terlalu banyak yang diungkapkanm tanpa benar-benar dihayati dan
dievaluasi dengan baik. Mungkin persoalan lain mengenai evaluasi diriku akan di
bahas dalam chapter selanjutnya. Setelah aku benar-benar mampu mengautkan
kemauanku untuk menjadi manusia dewasa lebih dari hari ini.
Komentar
Posting Komentar
terimakasih atas perhatiannya