Musik Yang Menggetarkan Jiwa

Tawamu adalah musik yang menggetarkan jiwa. Terkadang aku merindukannya. Tidak hanya tawamu, tapi juga keberadaanmu di dekatku. Tentu secara fisik, karena kedekatan dalam hati saja lama-lama menyakitkan. Itu seperti aku merasa sedang makan Bakso Jumbo, padahal gak ada yang bisa dimakan.

Aku pun berharap kau masih sama dalam hal ini. Masih menjadi teman bercerita dalam hidupku. Tak peduli dengan hal lain yang mungkin sudah berubah. Karena toh kita memang tak lagi menyatu. Kau bukan lagi music player seperti dulu, barangkali kau hari ini sudah menjadi Ipod atau Sportify, sedangkan aku masih menjadi Compact disc. Kau telah banyak kemajuan, sedang aku masih tetap begini. Tanpa kita sama-sama berubah kita tak bisa menyatu, begitulah teorinya. 

Aku memikirkan ini sambil menertawakan kebodohanku yang tak kunjung berubah.Tertawa adalah reaksi dari sesuatu yang menyenangkan. Lebih khusus lagi pada sesuatu yang lucu. Mungkin mamang dalam hal ini aku benar-benar lucu. Entah apakah ini akan menjadi kelucuan yang berharga atau tidak.

Di dalam diri kita ada banyak sekali sesuatu yang lucu. Menertawakan diri sendiri katanya lebih bermakna untuk mendidik diri. Sedangkan menertawakan sesuatu di luar diri mugkin lebih berupa katarsis.

Serial Marsya And The Bear menasehatiku bahwa; orang yang tidak mudah tertawa pada lelucon hanya akan menertawakan kemalangan orang lain.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Berlalu

Tanpa Lagu "Legenda", Gus Dur Tetap Idola

SEKILAS "MAMNU"