BUKAN CINTA MANUSIA BIASA; Tentang Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Ku tetap mencintaimu masih

Meski kau tak cinta aku

Ku tetap merindukan

Meski kau tak pernah merasa sedikitpun untuk merindukan aku

 

Cintaku ini bukan cinta milik manusia biasa

Cinta ku ini cinta sejati yang paling sejati

 

Ku tetap memaafkan salahmu

Meski kau terus sakiti

Ku tetap menerima, seribu kata, maaf yang telah kau ucapkan dari bibirmu yang lain


Instagram @de19wa

 

Tidak salah banyak orang bilang lagu paling melegenda dari Dewa 19 adalah “Kangen”. Namun pada sebuah acara di televisi, Ahmad Dhani bilang kalau lagu terbaik saat ini adalah “Bukan Cinta Manusia Biasa”, dan itu sangat benar menurutku. Sebagai penikmat musik yang awam, kurasa lagu ini sangat bagus sejak dari tata musiknya. Dalam segi lirik, lagu ini bisa dimaknai dari banyak dimensi. Aku merasakan makna lagu ini dari sebuah dimensi yang kuanggap spiritual dalam hidupku.

Lagu ini membicarakan cinta Tuhan kepada hambanya. Liriknya yang pendek dan diulang-ulang sebenarnya adalah sebuah kalimat yang lugas dan bermakna sangat luas. Kata “aku” dalam lirik itu bisa dinisbatkan kepada Tuhan yang maha pengasih dan maha penyayang. Meski sebagian hambanya kadang tidak pernah memikirkan betapa cinta Tuhan padanya. Meskipun juga sebagian hambanya tidak pernah sedikit pun membawa hatinya untuk mencintainya.

Cinta yang seperti itu pastinya merupakan wujud cinta yang luar biasa. Merupakan bentuk yang paling sejati dari sang maha cinta. Karena manusia hanyalah perwujudan dari cinta Tuhan. Adanya manusia merupakan bentuk dari kasih sayang tuhan.

Alam raya dan manusia adalah sesuatu yang berada dalam ruang dan waktu. Cinta manusia pada benda dan juga manusia lain juga akan berkutat di sana. Terkadang ada manusia mengagungkan itu seolah merupakan sesuatu yang nyata. Padahal perasaannya hanyalah sesuatu yang tidak lepas dari kesementaraan.

Cinta yang agung tentulah juga cinta yang mudah memaafkan. Tuhan mau menerima setiap pertobatan hambanya yang mau bertobat. Selama manusia masih hidup, meski dosanya melebihi besarnya gunung, asalkan dia mau untuk bertobat, selama itu pula manusia Tuhan masih membuka pintu taubat bagi hambanya. Tuhan memaafkan semua kesalahan manusia yang mau bertobat padanya, terkecuali pada siapa saja yang dengan sengaja menghianatinya. Yang menyekutukan dia dengan materi, atau bahkan dengan dirinya sendiri.

Kurang lebih begitulah yang bisa aku dapatkan dari lagu ini. Sebuah lagu yang akan legendaris dari band yang pantas dikagumi karya-karyanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Berlalu

Tanpa Lagu "Legenda", Gus Dur Tetap Idola

SEKILAS "MAMNU"