Arblam Strore, Terimakasih Untuk Yang Sudah Pada Folow

Dibalik ke-luntang-luntunganku ternyata ada saja pihak yang mempercayakan sesuatu. Aku sendiri merasa aneh dengan apa yang telah terjadi, dan kuyakin orang lain bakal merasa hal ini lebih aneh. Atau ini adalah sebuah pemberian alam atas rasa iba yang dicurahkan padaku. Mungkin aku harus menyadari juga, bahwa diriku layak dikasihani.

Ada banyak hal yang tak pernah kubayangkan akan terjadi padaku. Sebab hal tersebut tak pernah kurasa dekat dengan kehidupan masa laluku. Contohnya seperti kuliah. Bahkan sampai menjelang akhir SMA pun aku tak pernah berfikir untuk kuliah dimana dan mengambil jurusan apa. Tapi setelah aku lulus dan ada teman yang memgajakku untuk mendaftar, aku ikut saja dengan ajakannya. Dalam kondisi itu aku menjadi berfikir "Kukira aku bisa melakukanya".

Pun saat kemarin aku memutuskan untuk setoran deresan Al-Qur'an. Perkara ini sama sekali tak terlintas dalam benakku. Bahkan meskipun aku merasa hal itu cukup dekat denganku saat itu. Namun pada akhirnya aku juga melakukannya, meski pada awalnya aku merasa dipaksa keadaan. Tapi rasa terpaksa itu kini kian memudar meski keseriusan juga tak kunjung benar-benar tegak.

Yang terbaru saat ini ialah, aku diajak kerjasa mengenai bisnis perdagangan. Hal ini juga tidak perbah kubayangkan. Sebab secara pribadi aku pernah merasa bahwa berdagang bukan tipeku. Keluargaku tak ada yang pedangang. Sejak kecil aku hanya melihat aktivitas tani dan buruh di rumah. Aku pernah mencoba berdagang dan dalam pengalaman itu aku mengalami banyak permasalahan. Mulai dari tidak lihai dalam memasarkan sesuatu, tidak begitu menguasai apa yang dijual, tidak pintar ngomong, dan lemah dalam tawar-menawar. Jika mengingat lagi akan masa itu aku bisa sampai pada kesimpulan bahwa, "aku memang bikan tipe pedagang".

Banyak sebab aku menerima dengan sungguh-sungguh tawaran bisnis ini. Mulai dari dirku yang kepepet soal kejelasan kegiatan, dan juga soal pilihan yang lebih masuk akal ketimbang yang lainnya. Alasan yang lebih nyata adalah tentang kebutuhan akan pemasukan yang lebih jelas. Sebab akhir-akhir ini aku tak ada bayangan pemasukan yang jelas. Tidak pantas juga untuk terus-menerus dikirimi uang, dan juga hutangku yang tetap tak kunjung turun.

Aku putuskan untuk membuat akun toko online. Mulai dari Emai, media sosial, hingga Market Place. Ada juga akun toko online yang aku tinggal melanjutkannya. Toko yang sudah cukup lama kubuat namun tidak begitu serius aku dalam mengelola produknya. Mulai hari ini aku tidak akan hanya menunggu dalam hal penawaran. Aku juga harus proaktif untuk membuat penawaran dan juga disiplin waktu untuk itu. 

Meskipun aku tidak menggunakan akun pribadiku di media online, namun aku merasa banyak orang akan mengetahui bahwa itu produk jualan ku. Dan aku berterimakasih pada teman-teman yang sudah mengapresiasiku dengan mem-follow akun Instagram @arblamstore. Sebab aku tidak menyangka mereka akan bersedia melakukannya. Semoga mereka mendapatkan balasan yang lebih baik dari yang kuasa.


Komentar