Adakah Kau Setia?
Tidak mungkin untuk mengatakan "tidak". Sebab kenyataannya dan sepenuh kesadaranku mengakuinya. Namun jawabannya memang "tidak". Karena sebesar apapun aku mencintaku, aku harus mencintai diriku sendiri. Aku tak mau menderita pada cinta yang sia-sia. Mengabaikan banyak hal untuk hati yang bimbang.
Tapi cinta itu buta. Aku terus berjalan dalam gelap. Dalam gelap aku tak mengenal warna. Dalam gelap aku tak tau berjalan kemana. Dalam gelap aku menabrak banyak hal yang seharusnya kuhindari. Kegelapan membawaku pada kecelakaan. Celakalah aku dan apa yang ada di sekitarku.
Kembali aku ingin mengalir. Ah tidak. Aku ingin bisa mengalir. Mengalir dengan baik. Selama ini aku tak pernah mengalir. Aku hanya mengikuti apa yang ada. Sedang aku tak sungguh-sungguh dengan banyak hal. Mengalir mungkin adalah keselarasan jiwa dengan alam semesta. Sebuah aliran akan membuat kita mendengar kata hati, dan memahami isyarat semesta.
Apa yang sudah terjadi bisa kita bilang sebagai takdir. Namun apa yang akan terjadi adalah misteri. Sedangkan saat ini adalah kenyataan. Pertanyaannya adalah, "bagaimana kita menuju masa depan?" Jawabannya ada pada bagaimana kita menyikapi saat ini. Tentang bagaimana kita menangkap isyarat dari sang pencipta.
Isyarat tidak selalu soal mimpi. Isyarat adalah kepekaan hati dan intuisi. Bisa tentang burung berak di depan kita, orang yang baru kita temui, atau bahkan video yang baru kita tonton. Semuanya hal itu bergantung pada bagaimana kita memaknainya. Sebab tanpa makna, gunung meletus hanyalah sekadar peristiwa.
Mulailah kita akan belajar mengenai sebuah "pilihan". Sebenarnya ini cukup sensitif. Sebab kadang kita tidak benar-benar memilih. Kita hanya seolah-olah memiliki pilihan, padahal tidak. Apa yang kita pilih pastinya tidak jauh dari nalar-data, obsesi, dan juga kecenderungan kita.
Mungkin persoalannya memang bukan tentang apa yang kita pilih, tapi dalam kondisi bagaimana kita memilih. Dari situ kita kembali pada soal terang dan gelap. Apa yang kita pilih saat terang, berbeda dengan saat kita gelap.
Semoga pilihan kita adalah jalan terang...
Komentar
Posting Komentar
terimakasih atas perhatiannya