Kemarin

Kemarin aku merenungkan mengenai niat. Sesuatu dalam hati yang ingin kita tuju. Pada kenyataannya aku memang tidak begitu kuat meniatkan sesuatu. Hatiku banyak tergoda pada sesuatu yang melelahkan, dan aku sendiri tak cukup mampu untuk bertahan.

Kini aku mulai menanyakan kembali mengenai "siapa diriku?", Apa yang aku punya? Apa yang aku bisa? Jawabannya ternyata kosong. Bahkan jika aku bisa menjawabnya, aku tak memiliki keberanian untuk mengatakannya. Kemudian pertanyaan berlanjut. Tentang seberapa pantaskah diriku …? Untuk banyak hal yang aku harapkan. Tentu saja jawabannya "tidak".


Harus kuterima, bahwa hidup tak terumuskan olehku, juga oleh banyak hal yang kutemui. Tapi kehidupan pasti ada yang merumuskan, yang tak bisa hanya interupsi seenaknya, tak semua keinginan harus terjadi. Sebab semua dilahirkan untuk menjadi dirinya sendiri, bukan yang lain.


Belajar menerima posisi, itulah yang saat ini kupikirkan. Semenjak sering ngobrol dan ngopi dengan "orang-orang dibelakang panggung" aku jadi mengerti, bahwa "sandiwara hidup" tidak hanya tentang yang ada di layar, tapi juga mereka yang serius berada di baliknya.


Terimakasih Untuk Banyak Hal…

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Berlalu

Tanpa Lagu "Legenda", Gus Dur Tetap Idola

SEKILAS "MAMNU"