Lagu Super Trouper yang merdu



Pertama kali mendengar lagu ini dari band indie Scotlandia bernama Camera Obscura. Dari namanya saja sudah cukup klasik bukan? Saat mendengar lagu-lagunya akan terasa vokalnya yang merdu dan lembut. Persis seperti nyanyian klasik, namun dengan sound modern.

Camera Obscura adalah band yang aku tahu dari majalah Rollingstone Indonesia(edisi Mei 2010). Ada liputan kecil saat band tersebut konser di kota Bandung. Kabarnya ada banyak orang yang datang ke Bandung untuk menyaksikan konsernya. Mereka suka mendengarkan suara sang vocalis, Tracyanne Campbell, juga alunan lagu-lagunya yang ringan dan dalam.


Satu lagu yang menurutku cukup dalam adalah lagu berjudul "Super Trouper". Suara sang vocalis, alunan synthesizer dan juga gitar, membuat lagu ini terasa menyentuh kesadaran. Dari lagu ini aku menganggap band ini begitu hebat. Bisa menciptakan lagu dengan nuansa yang dalam. Namun ternyata lagu ini bukan diciptakan dari band tersebut. Setelah aku browsing di google, ternyata lagu ini di populerkan pertama kali oleh grup musik asal Swedia bernama ABBA. Lagu ini pertama kali dibawakan dengan irama Pop-disco. Merupakan lagu kedua dari album berjudul sama.


Cerita mengenai lagu ini pun keren. Dilihat dari judulnya saja, "Super Trouper", merupakan lampu sorot dalam sebuah konser, biasanya menyoroti personil di atas panggung, kemanapun geraknya. Lagu ini mengesankan tentang seorang musisi yang jenuh dengan hingar-bingar di atas panggung. Namun pada akhirnya dia merasa begitu istimewa, saat orang yang dia cintai akan melihat dia di panggung, bersama kerumunan penonton lainnya. Sinar lampu Super Trouper akan membuatnya menjadi spesial, dan itu menjadikannya tidak sabar menantikan saat dia akan tampil.



Kabarnya, saat pertama kali dibawakan oleh ABBA, lagu ini begitu diminati di banyak negara, bahkan merajari tangga lagu di Canada, Irlandia, Belgia dan Spanyol. Album Super Trouper juga menjadi album tersukses di UK(United Kingdom) tahun 1980. Tahun dimana dunia sedang dilanda demam musik disco. Lagu Super Trouper ini juga pernah dinyanyikan oleh grup pop Swedia bernama A*Teen, dan sebagaimana versi originalnya, lagu itu juga menuai kesuksesan. Musiknya pun masih menggunakan nuansa disco. Saat aku mencari lagu ini di Sportfy, lagu ini ternyata juga pernah menjadi soundtrack film berjudul Mama Mia.

Jika harus membandingkan, menurutku lagu ini begitu hidup saat dibawakan oleh Camera Obscura. Seperti juga lagu Knock Knock Knocking On Heaven Doors milik Bob Dylan, yang diaransemen ulang oleh Gun N Roses. Barang kali karena aku tidak mengalami masa kejayaan musik disco di tahun 80-an. Namun aku tetap menganggap hebat pencipta lagu ini. Melodi Intro lagu ini begitu keren, dan bahkan masih tetap dipertahankan oleh Camera Obscura.

Catatan ku

Saat mengetahui kalau musik yang aku suka adalah juga musik yang direka ulang dari lagu lama, aku jadi mempertanyakan diri. Apakah aku benar-benar tidak suka dengan musik cover yang saat ini banyak berseliweran, dan bahkan malah jadi selera banyak generasi Z. Jangan-jangan ini hanya soal gengsi saja, bukan soal subtansi?

Tapi tidak, aku memang benar-benar tidak menyukai music cover, dan hanya tidak suka, bukan benci. Walau musisi sekelas Ahmad Dhani menganggap music cover di YouTube adalah termasuk jenis kreativitas lain. Menurutku music cover adalah sejenis kemerosotan. Saat orang sudah terlalu terbiasa mendengar karya tiruan, maka dia akan menganggap bahwa meniru karya orang itu hal yang tidak memalukan. Itu akan membunuh keotentikan satu generasi.

Di tahun 2014, aku suka mendengarkan musisi cover bernama Maddy Jane, tapi saat ini dia sudah eksis dengan lagu originalnya. Entah itu karya dia pribadi atau diciptakan oleh orang lain, yang jelas dia tidak hanya sekedar mengcopy karya orang yang sudah populer.

Beruntunglah musisi yang tidak hanya mengandalkan peniruannya pada karya seniman lain. Dia tetap memiliki karya pribadi yang juga layak dinikmati. Camera Obscura pun memiliki lagu yang tidak kalah bagusnya selain Super Trouper, yakni lagu France Navy, dan juga Let's get out of the country. Aku sendiri terbiasa mendengarkan satu albumnya saat sedang membaca.

Tetap mendengarkan musik yang kusukai sendiri, walaupun itu tak sama dengan lingkungan, kadang membuatku merasa sedikit terasing. Namun itu bukanlah masalah. Malah kupikir, setidaknya aku memiliki sejenis kedaulatan selera.

Sebab ini penting, ada banyak anak yang kulihat terbelenggu dengan tempurung gawainya sendiri. Seolah-olah dia bebas memilih apa saja yang ada di dunia maya. Padahal seleranya dikenalikan oleh algoritma dari kecenderungannya, dan juga tuntutan sosialnya untuk mengikuti tranding di media sosial. Ketundukan pikirannya dengan gawainya, membuat dia enggan untuk terbuka dengan data lain diluar yang dia tahu.

Semoga kita senantiasa diterangi cahaya kesadaran, dan memiliki Kedaulatan Selera.

Sumber : https://www.songmeaningsandfacts.com/meaning-of-super-trouper-by-abba/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Yang Berlalu

Tanpa Lagu "Legenda", Gus Dur Tetap Idola

SEKILAS "MAMNU"