Memperbaiki Hati dan Kerja
Angger dilakoni wae, mengko nek ketemu dalane. Wong kae yo ngerti-ngerti moro-moro rabi ngono lo
Begitu pesan yang sampai untukku pada suatu malam menjelang
pagi. Saat setelah aku membeli makanan dan sedikit berbincang. Aku lebih merasa
pesan itu untukku dari pada untuk orang yang diceritakan.
Ungkapan “Angger dilakoni wae”, mungkin adalah arahan untuk
tetap berbuat, bekerja, berupaya, dan menjalankan apa yang terbaik. Tak perlu
risau nanti akan menjadi apa dan hidup bagaimana. Walau pun dalam hati kita
masih saja merisaukan itu, jangan buat kerisauan itu menghambat harapan.
Mungkin ini cara pandang khas orang tua. Melihat hidup di
saat ini dan menjalaninya dengan keikhlasan. Kedekatan dengan Rab-nya menjadikan
mereka tenang dan jiwanya kuat bertahan. Sedang dalam benak anak muda, masa
depan harus dipersiapkan. Saat mereka tidak memiliki apa-apa di hari ini,
mereka bingung ,akan menjadi apa di hari depan nanti? Keresahan seperti itu
dapat melemahkan jiwa, dan bisa membuat stress.
Mungkin persoalannya ada pada hati dan kerja. Bila hati ini
baik dan terus bekerja, terus berbuat dan berupaya, maka kita layak atas hidup
yang kita jalani. Sebagian orang tampak tidak layak untuk hidup, sebab hatinya
tidak baik dan enggan untuk berupaya.
Semoga aku tidak begitu. Atau semoga aku sembuh dari
ketidaklayakan itu.
Amiin.
Komentar
Posting Komentar
terimakasih atas perhatiannya