Sepuluh Tahun Berceloteh: Refleksi pada Satu Dekade Blogging

Entah pada bulan apa dan tanggal berapa, yang kuingat hanya aku membuat blog ini pada tahun 2013. Sama halnya ketika aku membuat twitter. Mungkin jangka waktunya berbeda. Kubuat blog ini dalam pengajaran ITC di kampus. Sebab memang ada hari di mana ada pelajaran membuat Blog. Kemudian blog ini berkembang searah degan hasratku untuk mengisinya dengan cerita.

Aku bahkan tidak banyak memasukkan makalah atau tugas kuliah di sini. Lebih pada persoalan personal yang kutuliskan. Lebih dalam rangka menghibur diri. Cerita-cerita keresahan, kenaifan, juga beberapa pikiran bodoh yang pernah ada. Aku tidak bisa bilang blog ini adalah sejarah dalam perjalanan kuliahku hingga sekarang. Sebab ada masa-masa hipokrit ketika aku menghapus beberapa unggahan mengenai cerita cinta. Juga cerita-cerita kecewa dalam hidupku.

Sempat juga aku ingin lebih “membersihkannya” blog ini agar tampak bagus dan rapi. Ada ketakutan kalau orang akan menganggapku buruk ketika dia membaca blogku yang dulu-dulu. Namun itu enggan kulakukan. Biarkan saja tulisan-tulisan yang tersisa ini tetap ada. Biarkan orang tahu masa laluku bagaimana. Aku tidak peduli lagi. Aku malah lebih malu untuk menjadikan  blog yang aku cintai ini sebagai topeng untuk terlihat baik.

Bahwa ada pikiran baik, iya. Namun biar juga orang yang mau membaca halaman yang dulu tahu, kalau aku juga pernah bertindak cukup buruk. Pernah melakukan hal-hal bodoh dan tidak bertanggungjawab. Pernah juga membenci dan menghina. Tak perlu menghapus jejak-jejak itu. Termasuk jejak-jejak ke-tidak-konsisten-an dalam memutuskan sesuatu.

Sepuluh tahun itu kini sudah berlalu. Kenyataannya masih perlu banyak hal yang harus dipelajari. Masih banyak kekurangan dan kebodohan yang mesti dibenahi. Mungkin harus dimulai dari rajin mandi dan mencuci baju. Agar badan dan ruangan tidak terlalu seperti tempat ayam akan bertelur. Biar lebih bisa menelurkan ide yang baik, bukan hanya menelurkan kehampaan.

Facebook ku sudah berganti akun yang baru. Sebab yang lama terkena hack. Hanya twitter dan blog ini yang masih setia kukunjungi, lebih sebagai teman dalam diriku sendiri.

Terima kasih atas semua perjalanan ini, dan juga pelajarannya.

Semoga besok kita bisa berbuat lebih baik bersama-sama.



Komentar