NABI MUHAMMAD JUGA NEGARAWAN

Video yang ke-4 baru saja ku unggah malam ini, Insha'Allah akan tayang besok sore. Aku tak berharap banyak, untuk bisa dikunjungi banyak orang dari video itu, tapi aku lebih merasa kalau video itu layak untuk diceritakan. Semua lebih karena alasan pribadi.

Bahkan sampai saat ini, aku belum berani untuk meminta subscribe dari orang. Kecuali dari sedikit sekali orang yang kuharap bisa mengerti. Rasanya memang belum pantas. Secara objektif, aku juga belum melihat kalau video-Ku layak ditonton orang. Hanya saja aku merasa baik dalam melakukannya. Tidak berpaling dari diriku sendiri, walau aku sadar perlu adanya kompromi dalam beberapa hal.

Video tentang Nabi Muhammad SAW ini tidak kurencanakan sebelumnya. Pikiran untuk membuatnya muncul ketika banyak kulihat postingan Maulidan dari teman-teman. Dalam hati kecilku, aku juga ingin mengikutinya. Namun bahkan dalam acara Maulidan yang ada di dekatku pun, aku tak bisa mengikutinya. Sebab ada tamu yang harus kutemani. Dalam perenungan, kupikirkan satu sudut pandang lain dalam merefleksikan Maulidan. Terutama tentang sejarah perjalanan Nabi, juga sudut pandang yang mungkin unik untuk dibahas, dan beruntungnya aku telah membaca buku MUHAMMAD NABI DAN NEGARAWAN karya Mongomery Watt. Dari situlah Engle Maulidan-ku dimulai.

Memang cuku telat dalam upload, sebab harus menemani orang. Tapi sebenarnya lebih karena kesalahanku yang tidak mau mengatur waktu. Lebih baik upload video jelek dari pada telat upload, begitu kata seorang Youtuber perintis yang kukenal, dan aku setuju dengan pandangannya. Sebab ini bagian dari keseriusan. Video jelek bisa untuk belajar, tapi kalau telat upload menandakan kita gak serius. Begitu dia menambahkan.

Sedang mengenai apa yang kuunggah tentang Nabi Muhammad, aku hanya berharap ini bisa menjadi pengertian bau untuk diriku sendiri. Aku banyak mendengar pembelaan mengenai kebenaran maulid Nabi, saat ada masa di mana melaksanakan maulid dianggap Bid ’ah, dan kupikir pembelaan dan pembenaran itu masuk akal. Namun kini aku juga banyak mendengar mengani kritik atas pelaksanaan maulid Nabi, dan menurutku juga ada benarnya kritik itu. Walaupun aku bukan orang yang ahli dalam kedua dalil itu, tapi membuka pikiran untuk dua hal yang bertentangan sangat baik untuk belajar.

menjelaskan nabi dari perspektif orang “barat” tidak masalah, asalkan faktanya juga bisa dilihat orang Muslim. Memang tidak semua orang orientalis menjelaskan nabi dengan baik, tapi tidak sedikit yang melakukannya dengan objektif, dan itu akan menambah khazanah baru bagi orang muslim. Saat seorang santri bertanya padaku, tantang kenapa aku membaca buku Mongomery Watt, MUHAMMAD NABI DAN NEGARAWAN? Aku menjawabnya dengan analogi. “Kalau kita memuji guru kita di pondok, itu hal yang biasa. Tapi kalau ada orang luar pondok memuji guru kita, itu bisa menguatkan kita pada kebenaran”.

Aku sangat berterima kasih pada teman-teman yang sudah mau men-subscribe Chanel ini. Hanya itu yang bisa kukatakan.




Komentar