Nyastra
Berkali-kali saya diajak teman untuk menulis di salah satu website filsafat. Setiap kali disuruh menulis di website itu saya selalu berkata “iya”. Namun nyatanya sampai saat ini saya sama sekali belum membuat tulisan filsafat di sana. Bukan karena saya tidak mau, tapi karena pikiran saya rasanya berat untuk diajak membuat tulisan di kerangka itu. Sejak pertama kali saya diajak untuk membuat tulisan dan sampai sekarang, saya masih saya belum menemukan apa yang bisa sya tuliskan pada web itu. Lama-lama saya merasa gak enak sendiri dengan teman saya yang gak henti-hentinya mengaka untuk menulis disana. Namun mau bagaimana lagi, saya toh juga tidak bisa memaksakan pikiran untuk bisa menulis yang seperti itu. Barang kali ini lebih pada kecenderungan bacaan. Sejak menjelang lulus di jurusan filsafat, saya lebih banyak melahap bacaan sastra dan juga esai kebudayaan. Buku yang saya baca selain sastran adalah buku Homo Deus. Cukup lama saya menghabiskan waktu untuk membaca buku itu. Rasanya me