Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2023

Pengemis Di Warung Soto

Gambar
Perasaan lapar membuatku mengajak orang untuk sarapan. Saat kita keluar, keputusan terbaik adalah berhenti di warung soto. Cuaca sedang panas, dan rasanya butuh makanan yang menyegarkan. Dalam hal ini, soto adalah pilihan yang masuk akal. Hanya semangkuk kecil porsinya. Namun kami berdua harus memaksa diri untuk mengenyangkan perut dengan itu. Sebab aku curiga sejak awa, harga soto ini pasti sekitar dua puluh ribuan. Meskipun rasanya juga tidak mengecewakan. Aku selesai lebih awal dengan satu porsi kecil itu. Temanku langsung berkomentar, kalau tampaknya aku cukup kelaparan, dan kujawab, ya, aku memang merasa lapar sejak tadi. Selesai makan, kami berdua menyalakan rokok masing-masing. Ngobrol hal-hal yang bisa untuk diobrolkan. Mulai dari soal belajar, sampai dengan soal politik hari ini. Tidak lupa juga membicarakan teman lain, atau rasan-rasan. Kupikir membicarakan orang lain bukanlah dosa besar. Apa lagi jika itu untuk meng-evaluasi diri dan keadaan. Akan menjadi masalah besar k

Kehadiran Diri

Gambar
Sampai sekarang aku masih bertanya. Adakah diriku hadir dalam setiap moment yang kujalani? “sepertinya tidak” Banyak hal pada akhirnya berlalu tanpa kumengerti. Lewat begitu saja. Tak ada yang berkesan, apa lagi menjadi sesuatu yang berharga. Semua itu karena aku kurang peduli dengan kesadaranku sendiri. Acuh pada apa yang sedang kulakukan, dan tidak menjalaninya sepenuh hati. Dalam bahasa lain, aku tidak khusu ’ dalam berbuat, terlebih dalam beribadah. Pemikiran seperti ini hadir manakala aku kembali pada tidak fokus pada satu hal. Yang terjadi sebenarnya adalah, aku tidak fokus pada apa pun. Mungkin karena masih terjebak pada alat komunikasi yang mainstream ini. Juga karena aku kurang percaya diri dengan yang kujalani. Sedari kemarin pikiran mengenai fokus terus menghantuiku, yang dengan pikiran itu juga aku menjadi tidak fokus. Padahal itu adalah sebaik-baiknya kegiatan. Kegiatan yang seharusnya dilakukan dengan fokus. Pilihan untuk fokus adalah pilihan untuk kerja keras, s

MULAI UNTUK AMBISI

Gambar
Banyak hal yang masih tertunda untuk dilakukan. Bahkan sore ini sudah ada janji untuk zoom meeting bersama seorang teman di jogja, tapi tak jadi berjalan. Banyaknya hal yang urung terlaksana, membuatku merasa tidak melangkah ke mana-mana. Masih berkutat pada diri sendiri. Masih sering menjadikan banyak alasan untuk menunda. Banar kata mark manson, ... sebenarnya bukan karena Anda tidak punya waktu, melainkan Anda tak punya fokus dengan itu. Malam ini aku membaca kembali buku Yasraf Amir Piliang. Hal baru yang kudapatkan adalah, pandangan mengenai Geo-politik dalam cengkeraman dominasi ideologi dunia. Mulai dari masalah Orientalisme, Pluralisme, dan juga dominasi wacana yang dilakukan oleh orang barat(Eropa dan Amerika) terhadap dilayah di luar mereka. Juga tentang perbedaan etnisitas dan rasisme, yang keduanya memiliki unsur yang serupa, namun berada dalam kemasan yang berbeda. Bacaan itu membuatku memikirkan hal baru mengenai NU, tentang bagaimana mendefinisikan Ormas Islam terbesar

Keterhubungan Yang Membuat Kangen

Gambar
Saat aku cukup elah untuk membaca bagian terakhir buku, aku malah membuka ponsel dan langsung pada Youtube. Entahlah, sebegitu kuatnya mesin pintaritu mengontrol refleks pada diriku. Namun di dalam jajaran video itu aku melihat Channel Pak Prie GS menambah video baru. Langsunglah aku menekan gambarnya, walaupun aku hanya akan mendengarkan rekaman audionya. Tapi aku berlanjut masuk ke beranda kanal-Nya, dan di sana aku memilih video pada acara di rumahnya semasa hidup. Acara Minggu Wagen , berisi komentar beliau mengenai film yang dibuat oleh sekelompok anak muda. Komentar yang lembut walau tetap sarat dengan kritik. Tapi pak pri selalu memberikan rumus-rumus radikal dalam memotivasi: -         Jangan kebanyakan berkhotbah -         Berfokuslah pada Pattern -         Istiqomah dalam berkarya -         Jangan menunggu ada donatur, sebab itu mental seniman miskin -         Semoga kita tidak tamak untuk dianggap tokoh dan sebagainya. Perkara ada riak-riak kecil, ini-itu, ya itu

NABI MUHAMMAD JUGA NEGARAWAN

Gambar
Video yang ke-4 baru saja ku unggah malam ini, Insha'Allah akan tayang besok sore. Aku tak berharap banyak, untuk bisa dikunjungi banyak orang dari video itu, tapi aku lebih merasa kalau video itu layak untuk diceritakan. Semua lebih karena alasan pribadi. Bahkan sampai saat ini, aku belum berani untuk meminta subscribe dari orang. Kecuali dari sedikit sekali orang yang kuharap bisa mengerti. Rasanya memang belum pantas. Secara objektif, aku juga belum melihat kalau video-Ku layak ditonton orang. Hanya saja aku merasa baik dalam melakukannya. Tidak berpaling dari diriku sendiri, walau aku sadar perlu adanya kompromi dalam beberapa hal. Video tentang Nabi Muhammad SAW ini tidak kurencanakan sebelumnya. Pikiran untuk membuatnya muncul ketika banyak kulihat postingan Maulidan dari teman-teman. Dalam hati kecilku, aku juga ingin mengikutinya. Namun bahkan dalam acara Maulidan yang ada di dekatku pun, aku tak bisa mengikutinya. Sebab ada tamu yang harus kutemani. Dalam perenungan, kupik

MENGENAI KONTRAK PRIBADI DENGAN TUHAN

Gambar
  Obrolan dengan Isma kemarin membuka halaman kedua untuk youtube ku. Entah bagaimana pun apresiasinya, dan berapa banyak yang menonton, aku sendiri kurang peduli. Audionya memang masih jelek. Tidak begitu nyaman untuk didengarkan. Tapi dalam obrolan mengenai buku itu, kita berbicara banyak hal. Mulai dari cover buku yang bagus, dan itu membuat kecewa saat membaca isinya, tentang kesehatan mental, dan juga hal-hal yang menjadi kontrak kita dengan Tuhan. Dari pembahasan yang terakhir itulah hal yang menarik didapatkan dari buku itu. Bahwa setiap kita memiliki kontrak pribadi dengan Tuhan. Tentang siapa kita dan apa yang mesti kita jalani di dunia ini. Bila mengenal kontrak itu, kita akan bisa dengan damai menjalani hidup. kita lahir dalam kondisi sepi. Sendiri di dalam perut seorang ibu. Kita bertumbuh dan dibesarkan oleh keluarga dan lingkungan. Pada saatnya nanti, kita akan menghadapi kesendirian lagi, di dalam fase kematian. Ada banyak hal yang bisa ditanyakan, atau dibahas dalam m