Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Hai Blog

Gambar
"Yang terkuat dari semua prajurit adalah keduanya; Waktu dan kesabaran." Leo Tolstoy(War And Peace) Hai blog Akhir-akhir ini, semangat untuk bercerita mulai tumbuh kembali. Aku merasa perlu menulis untuk melakukan sesuatu yang kuinginkan. Bukan karena kesepian, atau karena ada sesuatu yang ingin aku ungkapkan atau kurefleksikan. Lebih karena aku merasa harus memberikan waktuku untuk menulis. Terserah apa yang akan ditulis. Persetan dengan apa yang akan di-celoteh-kan. Aku hanya ingin memberikan diriku untuk pekerjaan ini. Tahukah kamu apa yang membuat hidup ini bermakna? Aku merasa tak memiliki jawabannya. Kukira pertanyaan itu hanya untuk rumput yang bergoyang, layaknya lagu Ebiet GAD. Tapi aku tergelitik pada suatu buku yang memperdebatkan soal makna dan kebijaksanaan. Ternyata dua hal itu punya dimensi yang berbeda. Orang yang belajar banyak ilmu kebijaksanaan belum tentu bermakna hidupnya, begitu pun sebaliknya. Mereka yang hidupnya bermakna tidak mesti banyak bel

Kerjakan Pikiran

Gambar
Malam menjadi semakin pagi, sedang aku tak juga bisa mengisinya dengan tidur. Masih terlalu terang mataku, tapi sudah terlalu malas pikiranku untuk melakukan sesuatu. Yang terjari adalah, terkapar dengan pikiran ke mana-mana. Mendengarkan pengajian yang tak juga menjadikan kantuk. Padahal aku ada janji untuk melakukan pekerjaan pagi nanti. Rasanya benar-benar sia-sia. Tiba-tiba saja pikiranku terhampiri oleh aneka pertanyaan . Apa yang selama ini aku lakukan? Akan kah aku menjalani hidup benar? Adakah ternyata aku hanya membiarkan diri dalam kesia-siaan? Sampai kapan aku memeluk kebohongan hidup seperti ini? Akankah ini tidak bermakna? Aneka pertanyaan itu menelanjangi jiwaku. Tak ada yang bisa kulakukan, selain menerimanya dengan rasa malu. Selama ini aku banyak melihat kepalsuan dalam dunia orang lain, tapi aku lupa akan kepalsuan dalam diriku. Aku juga terus berkomentar pada kebodohan orang lain, tapi tak peduli pada kebodohan diriku. Aku merasa terjun terlalu bebas pada jurang

AH

Malam ini, masih belum bisa tidur, sudah baca buku sampai gabut, sudah gak enak lagi dipaksa. Lanjut saja Play lagu Lene Marlin di Spotify. Mood jadi lebih baik. Namun pikiran tambah kemana-mana. Ah sudah lah, 

Umur

Umur tiga puluh tahun, aku tidak menjadi apa-apa, sebab belum memutuskan apa-apa Umur dua lima tahun, aku menikmati hidup dan penderitaanku, sambil membuat keinginan yang tidak serius Umur dua puluh tahun, aku mulai bingung untuk jadi apa dan harus bagaimana Umur lima belas tahun, aku kesepian dari semua orang yang aku tahu Umur sepuluh tahun, aku anak bodoh yang suka menangis Umur lima tahun, aku anak kecil yang tak mengenal ibu Aku tak tahu kenapa aku dilahirkan Tegal, 10/07/2024

Empat Kali Nonton Film Di Bioskop Dan Dibayari

Gambar
Film   Bioskop Aku berani bilang bahwa diriku pecinta film, tapi aku sama sekali bukan pecinta bioskop. Lebih banyak waktu kuhabiskan untuk nonton film di laptop, handphone, dan kali ini tablet. Ya, sampai detik ini aku masih begitu familiar dengan film bajakan. Masih menonton film di situs bajakan di internet. Rasanya aku masih belum berada pada level berlangganan nonton film secara legal, hanya beberapa waktu aku bisa mendapatkannya dari langganan kuota internet. Sisanya adalah hasil dari berselancar di beberapa situs bajakan. Aku tak punya pembelaan diri atas ini, anggap saja ini dosa kecilku yang sampai detik ini belum juga kutuntaskan. Aku tahu beberapa tokoh legendaris dunia film, sebagian kecil tokoh Indonesia, sebagian besar adalah tokoh mancanegara. Sebut saja Robert D Niro, Tom Hank, John Travolta, Michel Yeoh, Chu Yun Fat, Helen Miren, Engelina Joly, dan juga Monica Belucci. Namun di antara banyak tokoh terkenal yang kutahu, tokoh film favoritku saat ini adalah Denzel Wa

Entahlah Mak

Emakku, semoga Allah selalu mengasihimu, sebagaimana kau juga mengasihiku saat kecil. Aku tak tahu apakah diriku ini didengar dan dikabulkan Tuhan. Sebab aku bukan anak yang soleh. Aku bukan anak yang dekat dengan Tuhan. Aku memang disuruh ngaji sejak kecil, disuruh untuk sering mendoakan orang tua, tapi kekecewaan kepada hidup membuatku mengabaikan banyak hal, banyak hal-hal penting, termasuk Tuhan. Di waktu belakangan aku pun tahu, bahwa kau juga tidak hanya mengabaikan jiwaku, tapi kau juga mengabaikan Tuhan. Mak, Aku tumbuh besar tanpa mengerti adanya sosok ibu. Kadang di sekolah atau di lingkungan rumah, aku selalu memandangi bagaimana seorang anak dekat dengan ibunya. Aku tak punya tempat untuk bersandar, yang paling aku butuhkan dalam hidupku. Rasanya ada kelainan dalam jiwa disebabkan oleh persoalan itu. Aku yakin kau tidak mengerti mak, dan sampai aku dewasa pun aku tetap tidak mengerti diriku. Terkadang aku bisa merasa bukan anakmu. Aku hanyalah anak kecil yang tumbuh bes

Ayo kita mulai lagi.

Kenapa begitu sulit untuk mengulang kebiasaan yang sudah lama tertinggal? Adakah ini godaan setan, atau perasaan rindu yang sudah berkarat, hingga menjadi sulit untuk memulainya kembali. Barang kali memang sudah terlalu tumpul pikiranku untuk menuliskan sesuatu. Lebih suka menyamankan diri mendengar omong kosong dan melihat sampah di internet. Pada kenyataannya aku masih percaya kalau dengan menulislah kita membangun diri. Ini bukan tentang dunia, politik, musik, lingkungan dan hal-hal populer lainnya, ini tentang diriku yang selama ini terhambat dalam banyak hal, yang dilakukan oleh diriku sendiri. Diriku yang lambat dan banyak alasan. Banyak hal sudah kucoba mulai, sebanyak itu pula kegagalan yang kualami. Lebih banyak lagi hal yang menjadi angan belaka. Ini semua karena banyak perkara yang sejak awal tak pernah benar-benar selesai. Sebab aku tak pernah serius dalam menyelesaikannya. Yah, kuakui jika memang aku sangat mudah dialihkan dalam hal lain. Tidak membawa diri dalam fok