Melihat Diri Dari Dalam
Entah bagaimana aku harus memulainya. Ada banyak hal yang seharusnya bisa ditulis untuk saat ini. Namun kenyataannya aku tak dapat menulis sedikit pun. Pikiranku terasa mati untuk membangun sebuah paragraf. Bahkan mungkin untuk menulis sederet kalimat. Rasanya semuanya mati sia-sia. Ada banyak hal yang luput untuk aku kerjakan selama ini. Bahkan aku sampai lupa mengenai mimpiku sendiri. Atau mungkin hanya pura-pura lupa. Sebenarnya aku harus rajin membaca dan menulis. Dengan begitu kikiranku akan terasah dan tajam dalam menganalisis banyak hal. Namun yang terjadi adalah: aku masih saja tidak responsif dalam melihat sesuatu untuk dimasukkan dalam tulisan. Sehingga tak itu menumpulkan pikiranku untuk menuangkan gagasan. Bahasa kasarnya adalah: aku masih saja mengikuti kemalasan. Kemalasan ternyata merupakan menu utama dalam hidupku. Ada banyak hal yang sering kupikirkan namun jarang terlaksana karena kemalasanku sendiri, seperti jarang mandi, jarang cuci baju, jarang menyapu dan lain seb